Indonesian
Wednesday 24th of April 2024
0
نفر 0

[Teladan Para Maksum] Bekerja sebagai Bentuk Ibadah

Pada suatu siang yang terik, Imam Muhamamd Baqir As sedang bekerja keras di ladangnya. Seseorang yang bernama Muhammad bin Munzir sedang berjalan dengan cepat. Tatkala ia melihat Imam Baqir As kepanasan dan kelelahan dari kerja keras yang telah ia lakukan, Muhammad bin Munzir berkata kepada Imam bahwa ia tidak perlu bekerja keras lantaran ia adalah seorang alim yang terkemuka.
[Teladan Para Maksum] Bekerja sebagai Bentuk Ibadah

Pada suatu siang yang terik, Imam Muhamamd Baqir As sedang bekerja keras di ladangnya.

Seseorang yang bernama Muhammad bin Munzir sedang berjalan dengan cepat. Tatkala ia melihat Imam Baqir As kepanasan dan kelelahan dari kerja keras yang telah ia lakukan, Muhammad bin Munzir berkata kepada Imam bahwa ia tidak perlu bekerja keras lantaran ia adalah seorang alim yang terkemuka.

Orang itu lebih jauh berkomentar, "Apa yang akan engkau lakukan bila sang maut datang menjemputmu sementara engkau sedang sibuk mengejar urusan duniawi?"

Tuturan orang itu membuat Imam gusar. Ia berkata, "Biarkanlah sang maut datang menjemputku sementara Aku beribadah kepada Allah Swt. Aku bekerja untuk menutupi keperluanku dan keperluan keluargaku."

Maksud Imam Baqir As adalah bahwa bekerja keras untuk mendapatkan uang dengan tujuan untuk membantu diri dan keluarga merupakan kewajiban bagi setiap Muslim. Islam tidak suka melihat kita bermalas-malasan dan meminta-minta kepada orang lain.

Orang itu menjadi malu atas komentarnya yang tidak senonoh tersebut kepada Imam, "Anda benar. Aku ingin memerintahmu, akan tetapi Andalah yang memerintahku."

Sabda Imam Baqir tersebut adalah sebuah catatan penting bahwa bekerja keras untuk memperoleh pendapatan merupakan kewajiban yang telah dititahkan oleh Allah kepada setiap Muslim.

Imam Baqir As bersabda, "Barang siapa yang bekerja untuk memperoleh pendapatan, ia akan semakin mendapatkan kemudahan, bebannya akan menjadi ringan dan keluarganya terbebas dari penderitaan dan kerisauan."

Imam Baqir As tidak menyukai kemalasan apa pun bentuknya. Ia senantiasa menentang setiap bentuk kemalasan. Imam bersabda, "Berhati-hatilah dari sikap malas dan rasa jenuh, lantaran keduanya merupakan kunci segala kejahatan."

Imam As mencela orang yang bersandar kepada sedekah sebagai mata pencaharian mereka. Ia berkata, "Aku benci kepada orang yang tidak punya pekerjaan yang hanya berlaku santai dan berpangku tangan sembari berkata, "Wahai Tuhanku, berikanlah, berikanlah." Ia meminta Allah untuk berbuat baik kepadanya sementara seekor semut kecil pun keluar dari sarangnya untuk mencari pendapatan yang dapat membiayai hidupnya."




Sumber Rujukan:
Qarasyi, Life of Imam Muhammad al-Baqir As., hal. 220

Semoga Milad Agung Imam Baqir As, 1 Rajab 1432 H menjadi hari bahagia buat kita semua..


source : alhassanain
0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

Apakah Ja’dah memiliki anak dari Imam Hasan As?
Islam dalam ALKITAB [1]
Apakah kalimat “Setiap Hari adalah Asyura dan Setiap Bumi adalah Karbala” itu adalah ...
Apakah perbedaan antara akhlak dan ilmu akhlak?
Siapakah orang yang mengantarkan makanan kepada Nabi Muhammad Saw selama beliau berada di ...
Mengapa Imam Ali dijuluki dengan Abu Turab? Darimanakah Imam Ali As mendapatkan julukan ...
Apa bedanya antara tahwil, tabdil dan nasakh?
Apabila malaikat tidak melakukan dosa, lalu bagaimana malaikat Harut dan Marut ...
Siapakah ayah Ibrahim yang sebenarnya?
Apa saja rajahan yang terukir di cincin para Imam Maksum As?

 
user comment