Indonesian
Thursday 28th of March 2024
0
نفر 0

Tiga Solusi dalam Mengatasi Masalah Terorisme

Tiga Solusi dalam Mengatasi Masalah Terorisme

Ayatullah Makarim Shirazi dalam pertemuannya dengan Wakil Perdana Menteri Hongaria beserta rombongan di kota Qom senin (3/4) mengatakan, "Kami memiliki pandangan yang baik mengenai Hongaria, dan kita tidak punya catatan sejarah maupun masa lalu yang kelam berkaitan dengan hubungan Iran-Hongaria."

 

Ulama marja taklid Syiah tersebut lebih lanjut mengatakan, "Dunia hari ini ibarat sebuah keluarga besar yang saling berhubungan satu sama lain dan tinggal disatu rumah. Jika semua penghuni rumah saling menjalin hubungan baik satu sama lain, maka akan terjalin kebersamaan dan rasa persatuan. Rumah akan menjadi tempat tinggal yang nyaman dan membahagiakan bagi semua. Namun, jika dikedepankan adalah perbedaan yang bermuara pada pertikaian dan perpecahan, maka kondisi rumah akan berantakan. Alih-alih menjadi tempat yang nyaman dan aman, yang didapat adalah bencana dan penderitaaan."

 

Menyinggung pertemuan dengan ketua Parlemen Hongaria tahun sebelumnya, Ayatullah Makarim mengatakan, "Dari pertemuan dengan Parlemen Hongaria sebelumnya, ada dua poin yang kami bicarakan. Pertama mengenai dampak gerakan terorisme bagi keamanan dunia. Yang pada pertemuan tersebut kami sampaikan, terorisme yang meskipun saat ini menjadi masalah bersama, namun bisa terpecahkan setidaknya dengan tiga cara. Pertama dengan mencabut dan mematikan akar ideologi terorisme. Kedua dengan dialog politik. Ketiga dengan melawan kelompok-kelompok teroris. Jika ketiga cara ini ditempuh bersama-sama dengan pengorganisasian yang kuat antar negara, Insya Allah masalah terorisme akan terselesaikan."

 

"Kami setidaknya telah melakukan konferensi Internasional yang membicarakan khusus masalah terorisme sebanyak dua kali dalam tahun-tahun terakhir ini di Iran dengan menghadirkan puluhan pejabat negara dan ulama besar dari berbagai negara. Pertemuan-pertemuan seperti itu diharap dapat menemukan solusi dan membanguan kesepahaman antar negara dalam membendung gerakan terorisme. Pada pertemuan yang dua kali terselenggara tersebut, semua perwakilan menyepakati, kelompok-kelompok teroris tidak punya tempat dalam Islam." Lanjut penulis kitab tafsir Al-Amtsal tersebut.

 

"Amerika Serikat selama ini selalu mencitrakan dirinya berada dalam posisi yang berseberangan dengan kelompok teroris, namun melalui media-media mereka, mereka menyebut kelompok-kelompok teroris sebagai Daulah Islamiyah. Kelompok-kelompok teroris itu bukan negara, bukan pula Islam. Dan semua ulama Islam menyepakati, kelompok-kelompok teroris tersebut tidak dikenal dalam Islam." Tambahnya lagi. 

 

Ayatullah Makarim lebih lanjut menjelaskan, "Sangat disayangkan, kelompok-kelompok teroris yang menggunakan simbol-simbol Islam tersebut kerap kali dikaitkan dengan agama Islam, sementara Islam adalah agama rahmat, penuh cinta kasih dan bersikap toleran terhadap penganut agama-agama lain. Jika sejak awal tidak ada negara yang mendukung dan bekerjasama dengan mereka, kelompok-kelompok teroris sudah lama terlumpuhkan."

 

 

"Terorisme dan ISIS bukan hanya musuh dan masalah dalam dunia Islam, namun merupakan masalah bersama seluruh dunia, karena mereka bukan hanya musuh agama, namun musuh kemanusiaan. Semua negara seharusnya bekerjasama dalam menghadapi mereka. Kelompok teroris jangan dianggap ada yang baik, semuanya buruk dan membahayakan, sebab mereka mengancam keamanan dunia." Lanjutnya.

 

Ayatullah Makarim selanjutnya menegaskan, "Oleh propaganda kelompok-kelompok anti Iran, Iran selalu digambarkan sebagai negara yang mendukung gerakan terorisme. Ini jelas fitnah dan kampanye buruk bagi Iran, sebab bangsa kami sampai saat ini berada di garis terdepan dalam berhadapan dengan kelompok-kelompok teroris."

 

"Kami tidak hanya menyelenggarakan pertemuan-pertemuan yang membahas bahaya terorisme di dalam Iran saja, namun menyelenggarakannya juga di negara-negara lain, termasuk kami telah mengagendakan untuk juga menyelenggarakannya di Hongaria. Masalah terorisme adalah masalah kemanusiaan, masalah bersama yang harus menjadi tanggungjawab bersama pula. Hari ini, masalah ini harus dituntaskan sampai keakar-akarnya, agar generasi berikutnya tidak terjebak dalam situasi yang lebih sulit karena masalah terorisme." ungkap ulama Hauzah Ilmiah Qom tersebut. 

 

Dibagian akhir pernyataannya, Ayatullah Makarim Shirazi mengatakan kepada Wakil Perdana Menteri Hongaria, "Kita optimis bahwa masalah ini akan terselesaikan segera. Kami berharap dalam perjalanan anda ke Iran ini, anda mendapatkan hal-hal positif yang bisa anda sampaikan ke Eropa. Jika terjadi kesepahaman dan saling pengertian, kerja sama akan lebih mudah untuk dijalin dan dikembangkan."

0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

BDF ke-9 akan Angkat Isu Agama dan Pluralisme dalam Kehidupan Berdemokrasi
Al-Houthi: Agresi ke Yaman Tidak Dapat Dilegitimasi
Militer Irak Sita Bom-Bom Al Quran Milik ISIS
Jokowi Buka Puasa Bersama Anak Yatim di Istana Negara
Umat Islam Jangan Tertipu Provokasi Global!
Korban Jiwa Tragedinya Jatuhnya Crane Bertambah Menjadi 87 Korban
Melindungi Masjid Al-Aqsha Lewat Pameran Foto
Islam Reaksioner dan Intoleran adalah Penyimpangan
Maulid Bersama: Bukti Kokoh Ukhuwah Sunni-Syiah
Striker Andalan Real Madrid Karim Benzema Tunaikan Haji

 
user comment