Menurut Kantor Berita ABNA, ribuan rakyat Yaman melakukan aksi unjuk rasa mengutuk Amerika Serikat dan Zionis yang disebut sebagai dalang dan otak dibalik serangan Arab Saudi atas Yaman. Aksi tersebut berlangsung seusai shalat Jum'at (12/5) di Shanaa ibu kota Yaman. Arab Saudi melancarkan serangan militer besar-besaran dengan mengajak sejumlah negara sejak 26 Maret 2015. Selama 2 tahun tersebut, Arab Saudi telah melancarkan serangan rata-rata setiap 12 menit setiap harinya. Ribuan dari warga sipil termasuk perempuan dan anak-anak menjadi korban akibat kebrutalan Arab saudi tersebut dan sekutunya.
Meski demikian, bagi Yaman otak dibalik invasi tersebut adalah kepentingan AS dan Zionis di Timur Tengah, karenanya dalam setiap aksi protes atas serangan tersebut, rakyat Yaman mengutuk AS dan Zionis. Meski mendapat kecaman internasional, Arab Saudi sampai hari ini tetap menjalankan ambisinya di Yaman, dengan melancarkan serangan-serangan yang bukan hanya menelan korban jiwa dari kalangan sipil, namun telah merusak banyak infrastruktur vital di negara termiskin di Timur Tengah tersebut.
Pada aksi tersebut, ribuan rakyat Yaman juga menyatakan dukungannya pada Sayyid Malik al-Houthi pemimpin Gerakan Ansharullah.