Indonesian
Friday 29th of March 2024
0
نفر 0

Imam Husein as dalam Pandangan Ulama Ahlusunnah

Imam Husein as dalam Pandangan Ulama Ahlusunnah

Dengan merujuk pada kitab-kitab sejarah Ahlusunnah kita akan menemukan bahwa Imam Husein as telah menjadi sosok yang dipuji oleh ulama-ulam Ahlusunnah. Dan diantara mereka ialah:

    Ibnu Hajar Asqalani

“Husein bin Ali bin Abi Thalib, Hasyimi, Aba Abdillah Madani, adalah cucu Rasulullah saww, setangkai bunga milik Rasul saww dari dunia ini, dan ia merupakan salah satu dari dua pembesar dan pemimpin para pemuda pemimpin surga.”[1]

    Zarandi Hanafi

“Husein as begitu banyak melakukan shalat, puasa, haji dan ibadah-ibadah lainnya. Dia adalah seorang lelaki yang pemurah dan mulia. Dia juga telah melakukan ibadah haji sebanyak 25 kali dengan berjalan kaki.”[2]

    Yafa’i

“Aba Abdillah Al-Husein bin Ali as adalah setangkai bunga milik Rasulullah saw, cucu pelanjut risalah kenabian, tempat kebaikan, kemuliaan dan kebesaran.”[3]

    Ibnu Syirin

“Langit hanya dua kali menangis, yaitu setelah kesyahidan Yahya bin Zakariya, dan ia tidak pernah menangis lagi kecuali karena kematian Al-Husein. Ketika Husein as terbunuh, langit berubah menjadi hitam pekat sehingga bintang-bintang terlihat bercahaya pada siang hari sedemikian sehingga bintang Gemini terlihat oleh mata pada sore hari. Tanah merah menjadi longsor, dan selama tujuh hari tujuh malam langit berubah warna seperti bercak-bercak darah.”[4]

    Abbas Mahmud ‘Uqqad

“Keberanian Husein as merupakan sebuah sifat yang tidak asing lagi baginya, karena keberanian tersebut merupakan sifat yang mengalir langsung dari sumbernya. Dan hal ini merupakan keutamaan yang di warisi dari ayah-ayahnya kemudian dia wariskan kepada keturunan setelahnya… tidak seorang pun diantara bani adam yang lebih berani darinya dan melakukan tindakan sebagaimana yang terjadi di Karbala… dan telah cukup menjaadi sebuah kebanggaan  baginya dimana hanya dia lah di dunia ini yang selama ratusan tahun tercatat dalam sejarah sebagai seorang syahid, putra syahid, dan ayah dari para syahid…”[5]

    Umar Ridha Kahalah

“Husein bin Ali merupakan pembesar Irak dalam masalah fiqh dan ia merupakan sosok yang pemurah.”[6]

 

 

[1] Tahdzibu At-tahdzib j. 2 hal. 299

[2] Nazhmu Durari As-Simthain, hal. 208

[3] Mar’atu Al-Jinan j. 1 hal. 131

[4] Tarikh Ibnu Asakir j. 4 hal. 339

[5] Abu As-Syuhada hal. 195

[6] A’lamu An-Nisa j. 1 hal. 28
Telah dibaca: 16

0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

Apakah Khalifah Kedua adalah menantu Imam Ali As?
Bitsah, Kehidupan Baru Umat Manusia
Sejarah Syiah: Sejak Zaman Rasulullah SAW sampai Abad 14 H
Ini dia Alasan Mengapa Ali membaiat Para Khalifah?
kisah pernikahan Imam Ali as dan Sayidah Fatimah sa (bagian 1)
Ihwal Dialog Fathimah as dengan Malaikat
Apa alasan Nabi Muhammad Saw hijrah ke Madinah ?
Makna Lain dari Kata Al-Ishlah Dalam Al-Qur’an
Keutamaan Sayidah Zainab
Rahasia Puasa Menurut Ibnu ‘Arabi*

 
user comment