Indonesian
Tuesday 19th of March 2024
0
نفر 0

Manfaat Diutusnya Nabi

Manfaat Diutusnya Nabi

Selain untuk menunjukkan jalan hidup,  menerima wahyu dan menyampaikannya kepada umat manusia, para Nabi juga mempunyai tugas-tugas penting lainnya demi kesempurnaan umat manusia, di antaranya:

    Banyak pengetahuan yang bisa dijangkau oleh akal manusia. Namun, karena hal itu memerlukan waktu dan pengalaman yang panjang, atau karena perhatiannya dicurahkan pada urusan-urusan materi dan pemuasan hawa-nafsu, ia melupakan pengetahuan tersebut. Atau, karena pengajaran yang keliru dan propaganda yang menye-satkan, pengatahuan ini tersembunyi. Dengan perantara para nabilah pengetahuan itu diajarkan kepada umat manusia. Mereka selalu mengingatkan manusia supaya tidak melupakannya, dan mencegah terjadinya penyim-pangan dengan cara pengajaran yang benar dan logis.  Maka dari itulah dapat kita ketahui sebab penamaan para nabi dengan dua istilah; Al-Mudzakkir dan An-Nadzir, dan penamaan Al-Qur’an dengan nama-nama Az-Zikr, Az-Zikra dan At-Tazkirah.

Dalam rangka memaparkan manfaat dan hikmah-hikmah diutusnya para nabi, Imam Ali as. mengatakan:

”Sesungguhnya para nabi itu diutus supaya mereka dapat mengembalikan umat manusia kepada ikrar fitrahnya, dan mengingatkan mereka akan nikmat-nikmat yang telah dilupakannya, serta supaya mereka menyempurnakan hujah mereka atas manusia melalui tabligh”.

    Salah satu faktor terpenting dalam pendidikan dan penyempurnaan manusia ialah adanya qudwah (suri teladan) dalam berbuat, sebagaimana yang telah terbukti dalam Psikologi. Para nabi adalah manusia-manusia sempurna yang mendapatkan didikan dan perhatian Ilahi. Mereka tampil sebagai sebaik-baiknya teladan manusia. Di samping mengajarkan berbagai ilmu pengetahuan, mereka pun mempunyai peranan penting di dalam mendidik dan membersihkan hati umat. Kita telah mengetahui bahwa Al-Qur’an telah menyejajarkan ta’lim (pengajaran) dan tazkiah (pembersihan jiwa). Bahkan dalam sebagian ayat, kata tazkiyah disebutkan terlebih dahulu dari kata ta`lim.
    Salah satu berkah keberadaan para nabi di tengah umat manusia yaitu di saat kondisi memungkinkan, mereka akan memegang kendali kepemimpinan sosial politik umat manusia. Jelas bahwa pemimpin yang maksum adalah satu nikmat Ilahi terbesar bagi umat manusia, dimana mereka akan dapat mengatasi berbagai macam persoalan sosial, serta menyelamatkan umat manusia dari berbagai kemelut dan penyelewengan. Dengan begitu, para nabi dapat menuntun umat manusia menuju kesempurnaan yang sesungguhnya.

0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

Koran Makkah Sebut Makam Nabi Hanya akan “Diisolasi“
Ali bin Abi Thalib dan Tasawuf
Konsep Taklid dalam Ajaran Ahlul Bait as
Mengejar Gelar “Hamba Allah”
Apa yang Diinginkan Allah dari Manusia? (Bag 2)
Makna Lain dari Kata Al-Ishlah Dalam Al-Qur’an
Studi Fisika Ungkap Kehebatan Kapal Nabi Nuh, Sesuai dengan Kitab Suci
Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
Makna “al-Qurba” pada ayat 23 surah Syura
Memaknai Kembali Khotbah Historis Sayyidah Zainab di Hadapan Yazid

 
user comment