Indonesian
Friday 29th of March 2024
0
نفر 0

Balas Serangan ISIS, Iran Tembakkan Rudal ke Markas ISIS di Suriah

Balas Serangan ISIS, Iran Tembakkan Rudal ke Markas ISIS di Suriah

Pasukan IRGC mengumumkan, rudal-rudal Iran itu melewati zona udara Irak dan menempuh jarak 650 kilometer, serta menghantam secara akurat target-target yang telah ditentukan di Deir Al Zour, Suriah. 12 hari pasca serangan teror anasir-anasir kelompok teroris ISIS di Tehran yang menewaskan 18 orang dan melukai 52 lainnya, IRGC menunjukkan kekuatan Iran kepada dunia dengan membalas aksi teror itu dengan serangan rudal.

Kemampun militer dan pertahanan Iran khususnya di bidang rudal, merupakan simbol kekuatan pencegahan Iran yang berperan determinan dalam situasi-situasi sensitif. Terkait hal ini surat kabar Amerika Serikat, New York Times, Senin (19/6) dalam analisanya seputar serangan rudal IRGC ke markas teroris di Deir Al Zour menulis, serangan ini adalah bukti tumbuhnya kekuatan militer Iran di kawasan dan pada saat yang sama membawa pesan untuk Arab Saudi, rezim Zionis Israel dan terutama Amerika yang memiliki beberapa pangkalan militer di kawasan itu.

Kekuatan rudal dan militer IRGC memaksa musuh-musuh Iran terutama Amerika dan sekutu-sekutunya termasuk Saudi dan Israel, menuduh Iran dengan berbagai dalih, di antaranya klaim dukungan IRGC atas terorisme di Suriah dan Irak. Klaim dukungan IRGC atas terorisme adalah dagelan politik, pasalnya pasukan garda revolusi ini justru tengah membantu rakyat Suriah dan Irak dalam memerangi terorisme dukungan Amerika dan Saudi.

Serangan rudal terhadap markas utama ISIS di Deir Al Zour, Suriah menunjukkan peran unggul IRGC dalam perang melawan terorisme dukungan Amerika, Saudi dan Israel.

Tuduhan Amerika dan sekutu-sekutunya bahwa IRGC mendukung terorisme, seketika pupus dengan serangan rudal ke Deir Al Zour ini dan perhatian publik dunia sekarang beralih ke peran Amerika yang mengendalikan ISIS di Suriah dan Irak demi meraih tujuan imperialismenya.

Sehubungan dengan hal ini, Bill Van Auken, pakar politik di situs Global Research mengatakan, invasi militer Amerika di Irak dan Suriah bukan untuk menumpas ISIS. Karena ISIS sendiri adalah produk pendudukan Irak tahun 2003 dan selanjutnya menjadi pasukan proxy di medan tempur yang digunakan Amerika untuk mengganti rezim di Libya dan Suriah.

Selain itu, serangan rudal IRGC ke markas teroris ISIS di Deir Al Zour, Suriah menunjukkan bahwa Iran serius dalam memerangi terorisme dan serangan ini merupakan fase baru dalam perang tersebut. Masalah penting lain dari serangan rudal IRGC ini adalah koordinasi dan izin pemerintah Suriah terhadap Iran dan serangan dilakukan sepenuhnya dalam kerangka hukum internasional.

Serangan rudal IRGC ke markas teroris ISIS di Deir Al Zour, Suriah secara umum dilakukan dalam kerangka menjaga keamanan Republik Islam Iran. 


0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

Petisi Kehormatan Syaikh Nimr untuk Pemerintahan yang Adil di Arab Saudi
Ada Kursus Pemikiran Gus Dur di Kudus
NMINews; Makna Iedul Fitri dan Kemerdekaan RI
PM Al-Kausar, Pesantren Modern dan Berprestasi
Bus Terbakar, Perusahaan Harus Ganti Semua Kerugian Jemaah Haji
BDF ke-9 akan Angkat Isu Agama dan Pluralisme dalam Kehidupan Berdemokrasi
Al-Houthi: Agresi ke Yaman Tidak Dapat Dilegitimasi
Militer Irak Sita Bom-Bom Al Quran Milik ISIS
Jokowi Buka Puasa Bersama Anak Yatim di Istana Negara
Umat Islam Jangan Tertipu Provokasi Global!

 
user comment