Indonesian
Friday 26th of April 2024
0
نفر 0

Empat Doa yang Terijabah

Empat Doa yang Terijabah

 

Sumber :

Buku : Syarah Doa Kumail

Karya : Ayatullah Husein Ansariyan

Manshur ibnu Amar adalah seorang Arif. Pada zamannya hiduplah Seorang yang kaya raya. Ketika itu orang kaya tersebut hendak mengadakan sebuah majlis yang penuh dengan kemaksiatan. Guna membeli perlengkapan sajian para tamu, ia memberikan empat dirham kepada budaknya. Dalam perjalanannya ke pasar budak tersebut melewati majlis Manshur ibnu Amar. Ia berhenti sejenak untuk mendengarkan apa yang dikatakan Manshur ibnu Amar. Saat itu Manshur sedang memintakan sesuatu untuk fakir miskin dan berkata : “Siapa saja yang menginfakan empat dirham, maka aku akan mendoakannya dengan empat hal”. Budak itu berkata pada dirinya : “Dari pada empat dirham ini kugunakan untuk membeli makanan dan minuman keras bagi para ahli maksiat, lebih baik kuberikan padanya dan dia mendoakanku”. Lalu budak itupun memberikannya pada Manshur dan berkata : “doakan aku untuk empat hal”. Manshur berkata : “doa apa yang kau inginkan?”. Ia menjawab : “Doakan agar aku terlepas dari perbudakan tuanku. Kedua, agar tuanku mendapatkan taufik untuk bertaubat.Yang ketiga, Allah memberikan ganti dari empat dirham yang aku infakan. Kemudian doakan agar aku dan para tamu di majlis tuanku mendapatkan pengampunan”. Dan Manshur mendoakan empat hal tersebut untuk budak itu. Ketika kembali tuannya bertanya : “Dari mana saja kau?”. Budak itu menjawab : “Wahai tuan, aku baru saja memberikan empat dirham dan mendapatkan empat doa”. Tuannya kembali mempertanyakan mengenai doa yang ia minta. Budak menajwab : “Yang pertama aku mendoakan supaya aku terbebaskan dari perbudakan”. Tuan itu berkata : “Kau telah bebas di sisi Allah”. Kedua, supaya engkau mendapatkan taufik untuk bertaubat. Tuan itu berkata: “Aku telah bertaubat”. Ketiga, supaya aku mendapat ganti empat dirham tersebut. Kemudian tuannya memberi ia empat dirham. Dan yang keempat, semoga Allah mengampuni aku, engkau dan para tamu di majlismu. Tuannya berkata : “Apa yang dapat kulakukan telah kulaksanakan, tapi pengampunan bagi aku, kau dan ahli majlis bukan wewenangku”.

Pada malam hari itupun, tuan dari budak tersebut bermimpi dan mendengar sebuah suara : “Wahai hamba, engkau telah melaksanakan apa yang menjadi tanggung jawabmu, mana mungkin kami dengan karomah yang tak terhingga tidak melakukan tugas kami? Kami telah mengampunimu, budakmu serta seluruh ahli majlis”.

Dinukil dari buku syarah doa kumail, karya Ayatullah Husein Ansariyan.

0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

MENGENAL NAFS (I)
Dengan siapakah Habil dan Qabil menikah?
Semerbak Harum Mahdi as (Bagian kesembilanbelas)
Mengapa Qabil membunuh Habil?
Apakah Bunda Imam Mahdi Ajf juga tergolong maksum?
Aku Lebih Baik dari Dia
Diantara Karomah Imam Ali bin Musa Ar-ridha as
Shalat dan Munajat di Hari Raya Idul Fitri
Apakah ada ayat al-Quran yang menjelaskan tentang kaum Israel dan Palestina?
Kejumudan dan Pencerahan Pemikiran dalam Perspektif Muthahhari

 
user comment