Indonesian
Friday 26th of April 2024
0
نفر 0

Dahsyatnya Kasih Sayang Allah

Dahsyatnya Kasih Sayang Allah

Ketika Fir’aun berkata,

فَقَالَ أَنَا رَبُّكُمُ الْأَعْلَى

(Fir’aun) berkata, “Akulah tuhanmu yang paling tinggi.” (QS.an-Nazi’at:24)

Bagaimana  cara Allah swt membalas kesombongannya ? Allah berfirman kepada Musa dan Harun as,

فَقُولَا لَهُ قَوْلاً لَّيِّناً لَّعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَى

“Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya (Fir‘aun) dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan dia sadar atau takut.” (QS.Thaha:44)

Seorang bijak yang mendengar ayat ini berkomentar,

MAHA SUCI ENGKAU YA ALLAH……

JIKA SEPERTI INI KASIH SAYANG-MU KEPADA FIR’AUN YANG MENGAKU SEBAGAI TUHAN YANG PALING TINGGI, MAKA BAGAIMANA KASIH SAYANG-MU KEPADA HAMBA YANG SETIAP HARI BERSUJUD KEPADA-MU SERAYA BERKATA,

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْاَعْلَى

“Maha Suci Tuhanku (Allah) yang Maha Tinggi.”

JIKA SEPERTI INI KASIH SAYANG-MU KEPADA FIR’AUN YANG BERUCAP,

مَا عَلِمْتُ لَكُم مِّنْ إِلَهٍ غَيْرِي

“Aku tidak mengetahui ada Tuhan bagimu selain aku.” (QS.al-Qashas:38)

MAKA BAGAIMANA KASIH SAYANG-MU KEPADA HAMBA YANG SELALU BERKATA,

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ

“Tidak ada tuhan selain Allah…”

Sungguh, Murka Allah akan menimpa orang-orang yang benar-benar tidak mau menerima kasih sayang-Nya. Begitu lembut cara Allah menghadapi Fir’aun yang telah melampaui batas, namun Fir’aun tetap tidak mau menerima kasih sayang dan petunjuk dari-Nya.

وَسَيَعْلَمُ الَّذِينَ ظَلَمُوا أَيَّ مُنقَلَبٍ يَنقَلِبُونَ

“Dan orang-orang yang zalim kelak akan tahu ke tempat mana mereka akan kembali.” (QS.asy-Syuara:227)

Marilah kita bersyukur memiliki Tuan yang begitu pengasih dan penyayang, semoga kita termasuk orang-orang yang mensyukuri kasih sayang Allah dengan mengikuti semua perintah dan larangan-Nya.

0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

Sifat-sifat Tuhan
Apa manfaat belajar IPTEK (ilmu pengetahuan teknologi) untuk dunia akhirat?
Apakah maksud dari qaulan tsaqila (firman yang berat) dalam ayat “Inna sanulqi ...
Tadarus; Membaca Ulang Dialog Nabi dan Musyrik Quraisy Soal Mukjizat
Pohon Tauhid
Setelah Detik-Detik Kematian Berlalu
Merajut Ridha Ilahi
Dibelahnya Dada Rasulullah saw: Fakta atau Fiksi
Pengumpulan Al-Quran
Sunni, Syiah, atau Wahabi: Apa Bedanya?

 
user comment