Sumber :
Buku : taubat dalam naungan kasih sayang
Karya : Ayatullah Husein Ansariyan
Berkaitan dengan hakikat syukur kepada Tuhan, Khajeh Nasiruddin Thusi yang populer dengan panggilan “gurunya manusia”, menjelaskan bahwa salah satu unsur dari bersyukur adalah Perbuatan (amal). Ia mengatakan bahwa perbuatan ini harus tampak dari tiga aspek, yaitu hati, lisan, dan anggota badan.
Ia menjelaskan, perbuatan hati adalah mengagungkan, memuliakan, dan memuji Allah Swt, serta bertafakkur atas ciptaan dan karunia-Nya, juga bertekad untuk menebar kebaikan kepada seluruh hamba Allah Swt.
Dan perbuatan lisan adalah lisan yang senantiasa dipenuhi dengan ucapan syukur, pujian, dan pengagungan kepada Allah Swt, serta lisan yang dipenuhi dengan amar maruf dan nahi munkar.
Sedangkan perbuatan anggota badan adalah menggunakan seluruh anggota badan di jalan yang diridhai oleh Allah Swt, dan tidak menggunakannya di jalan yang dimurkai-Nya.
Dengan demikian, jelas bagi kita bahwa hakikat syukur mempunyai makna yang sangat luas. Dan bersyukur juga merupakan bagian dari kesempurnaan. Akan tetapi, sangat sedikit dari para pengguna nikmat ilahi itu yang menerapkan hakikat syukur tersebut. sebagaimana dikatakan dalam al-Quran, surah saba, ayat 13, “Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur”
Dinukil dari buku taubat dalam naungan kasih sayang, karya Ayatullah Husein Ansariyan.