Indonesian
Wednesday 17th of July 2024
0
نفر 0

Persatuan dan Ukhuwah adalah Fitrah setiap Insan

Persatuan dan Ukhuwah adalah Fitrah setiap Insan

Menurut Kantor Berita ABNA, Pimpinan Pondok Pesantren al-Ittifaqiyah Palembang, KH. Mudrik al-Qari dalam penyampaiannya pada Dialog antar Mazhab Sunni dan Syiah yang sedang berlangsung di kota Qom Iran senin [22/9] menyebutkan, "Persatuan Islam adalah tema yang seksi untuk dibahas dan sering diserukan oleh banyak ulama di dunia Islam. Karena tidak ada yang bisa memungkiri, bahwa agama Islam adalah agama yang menyerukan pada persatuan dan perdamaian."

"Fitrah setiap manusia menghendaki hidup yang damai, dalam kebersamaan dan persatuan. Namun terdapat sejumlah faktor yang kemudian menjadi penghalang terwujudnya persatuan itu. Salah satu diantaranya adalah kesombongan dan arogansi. Mengenai hal ini kita bisa belajar dari kisah Iblis, yang disebabkan karena kesombongan ia akhirnya terusir dari surga. Begitupun pertikaian antara Sayyidina Ali dengan Muawiyah. Perpecahan terjadi karena adanya sikap arogansi dan memaksakan kehendak." Ungkap ulama kharismatik tersebut.

"Faktor kedua adalah cinta dunia. Sebagaimana kisah Habil dan Qabil. Adanya kecintaan terhadap dunia yang berlebihan menjadi penyebab salah seorang dari keduanya terbunuh oleh saudaranya sendiri. Cinta dunia menjadi pendorong terjadinya dosa besar yaitu membunuh dan hilangnya persatuan antara keduanya. Sementara yang ketiga adalah fanatisme sempit. Fanatisme sempit yang hampir semua ada dalam setiap kelompok Islam menjadi penyulut perpecahan, yang sayangnya ini kemudian dimanfaatkan oleh musuh-musuh Islam sehingga umat Islam sulit untuk mewujudkan persatuan ini. Dan faktor terakhir adalah kepentingan sendiri. Organisasi-organisasi Islam baik dalam skala negara maupun dalam lingkup yang lebih kecil bergerak berdasarkan kepentingan organisasinya masing-masing, bukan untuk kepentingan umat yang lebih besar." Tambahnya.

KH. Mudrik al-Qari dalam penyampaian selanjutnya menyebutkan solusi yang harus ditempuh yang paling pertama adalah melalui jalur pendidikan dan pengentasan kemiskinan. "Kebodohan dan kemiskinan adalah musuh umat Islam. Lewat pendidikan kita bisa melahirkan generasi Islam yang pandai dan paham akan hakekat dakwah Islam dan melalui pembangunan ekonomi yang kuat, kita bisa menciptakan komunitas muslim yang disegani dan bermartabat. Langkah selanjutnya adalah aktifkan dialog dan perbanyak silaturahmi antar ulama dan tokoh-tokoh Islam. Dan yang lebih utama, adalah membangun sebuah kekuatan Islam berbasis negara yang disegani oleh dunia internasional. Yang saya melihat potensi tersebut ada pada Indonesia dan Iran. Kedua negara ini semoga semakin bisa bekerjasama dengan baik, utamanya dalam menyelesaikan persoalan-persoalan umat Islam. Dengan demikian, insya Allah persatuan Islam akan terwujud."

"Harapan kami, keberadaan kami disini dapat memperoleh pengetahuan dan wawasan baik tentang Syiah maupun tentang Iran, yang kami kenal sejak kecil, bahwa di abad pertengahan, Persia sebagai sebuah imperium besar. Saya yakin, dengan adanya kerjasama Iran sebagai Negara yang penduduk Syiahnya terbesar dan Indonesia sebagai Negara yang penduduk Sunninya terbesar di dunia, kedua Negara ini akan menjadi Negara yang disegani di dunia internasional. AS dan teman-temannya tidak akan berbuat macam-macam lagi terhadap dunia Islam." Tambahnya.

 


source : www.abna.ir
0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

PBNU Gelar International Islamic Cultural Expo
Rakyat Iran Rayakan Keberhasilan Perundingan Nuklir
Orang Tak Dikenal Serang Dua Polisi di Mapolres Banyumas
Konflik di Irak Bukan Karena Pertikaian Sunni-Syiah
Subhanallah, Anak Usia Tiga Tahun Hafal Alquran
Hari Santri, Merayakan Sikap Jalan Tengah
Penulis Karikatur Asal Brasil Kritik PBB yang Bungkam atas Kekejaman ISIS
Pengakuan Mantan Islam Radikal Abdurrahman Ayyub
Ansarullah Hadang Serangan Pasukan Mansour Hadi ke Sanaa
Vonis Mati Sheikh Nimr dan Gelombang Kecaman terhadap Al Saud

 
user comment