Menurut Kantor Berita ABNA, Ayatullah al-Uzhma Jawadi Amuli dalam pelajaran Akhlak yang diasuhnya di Astaneh Veladat di Qom Republik Islam Iran berkenaan dengan peringatan hari Maulid Nabi Besar Muhammad Saw dan wiladah Imam Ja'far Shadiq As menyatakan selamat kepada seluruh kaum muslimin di seluruh dunia. Beliau berkata, "Titik persamaan antara Imamah dan Nubuwah adalah maqam wilayah seorang insan kamil dan wakil Tuhan di muka bumi, yang diangkat dan dipilihNya sendiri, yang ditugaskanNya untuk membimbing umat manusia menuju puncak kesempurnaannya."
Dengan menyinggung ketinggian maqam risalah, Ayatullah Jawad Amuli mengatakan, "Ini bukan pekerjaan biasa dan mudah, siapapun yang diutus Allah Swt adalah untuk seluruh umat manusia, karenanya dia harus memiliki ilmu dan mengetahui keadaan seluruh umat manusia di timur dan barat dunia ini. Terlebih lagi dengan Nabi Muhammad Saw yang diutus Allah Swt untuk seluruh umat manusia di akhir zaman, yaitu keadaan manusia yang telah lalu, sekarang dan yang akan datang, berada dalam pengetahuan dan pantauan Rasulullah Saw."
Ulama mufassir yang telah menelurkan karya tafsir Al Tasnim ini dengan mengisyaratkan sejumlah ayat dari surah at Taubah yang berisi informasi mengenai sejumlah keistimewaan dan keutamaan Nabi Muhammad Saw dibandingkan Nabi-nabi lainnya, mengatakan, "Allah Swt telah mengutus seseorang yang lebih mulia, lebih perhatian, lebih berkah hidupnya, lebih alim dan jauh lebih penyayang dari nabi-nabi sebelumnya, untuk kita. Dua sifat rauf dan rahim, tidak disebutkan Allah Swt disatu tempat, kecuali ketika hendak menyifatkan karakter Rasulullah Saw, yaitu di akhir surah Taubah. Allah Swt berfirman,
لَقَدْ جاءَکُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِکُمْ عَزیزٌ عَلَیْهِ ما عَنِتُّمْ حَریصٌ عَلَیْکُمْ بِالْمُؤْمِنینَ رَؤُفٌ رَحیمٌ، این رَؤُفٌ رَحیمٌ Yang artinya: Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. Pada ayat ini, Allah Swt menyematkan sifatNya yang rauf dan rahim hanya kepada Nabi Muhammad Saw. Tidak kita temukan satu ayatpun, kedua sifat itu ditujukan juga untuk Nabi yang lain."
Ayatullah Jawad Amuli lebih lanjut mengatakan, "Allah Swt melalui firman-firmanNya dalam al-Qur'an menginformasikan bahwa agama Islam itu telah disempurnakanNya, dan nikmatnya telah Dia cukupkan untuk umat Islam, الْیَوْمَ أَکْمَلْتُ لَکُمْ دینَکُمْ وَ أَتْمَمْتُ عَلَیْکُمْ نِعْمَتی penafsiran dan penjelasan mengenai makna disempurnakan dan dicukupkan dapat kita ketahui dari sabda Nabi Muhammad Saw yang menyebutkan bahwa diri beliau bukan hanya ciptaan dan makhluk yang sempurna dan memiliki derajat yang agung, namun juga diutus Allah Swt untuk menyampaikan petunjuk dan memberikan bimbingan kepada segenap umat manusia agar juga mencapai derajat kesempurnaannya. Artinya, yang menjadi makhluk sempurna bukan hanya Nabi Muhammad Saw namun juga manusia-manusia lainnya, yang mengikuti petunjuknya, sehingga mampu juga mencapai derajat kesempurnaannya sebagai insan kamil."
"Sebab Nabi Saw bersabda, ‘Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia', maka tentu saja untuk menyempurnakan akhlak tersebut dibutuhkan ilmu, yang disebutkan oleh Nabi Saw bahwa ilmu tersebut merupakan anugerah dan pemberian dari Allah Swt. Jadi kesimpulannya, nabi Muhammad Saw adalah sebaik-baiknya ciptaan Allah Swt, beliau meliputi kesempurnaan ciptaan Allah, dan kelengkapan nikmat Allah, yang dengan itu Nabi Saw kemudian bertugas untuk membantu manusia lainnya, mencapai kesempurnaannya dan mendapatkan kesempurnaan dan kecukupan nikmat dari Tuhan." tutupny
source : www.abna.ir