Indonesian
Thursday 28th of November 2024
0
نفر 0

Apakah Hamadah itu berkejenis kelamin pria atau wanita? Dan bagaimanakah sosok kepribadiannya?

Apakah Hamadah itu berkejenis kelamin pria atau wanita? Dan bagaimanakah sosok kepribadiannya?

Apakah Hamadah itu berjenis kelamin pria atau wanita? Dan bagaimanakah sosok kepribadiannya?
Jawaban Global

Dalam literatur-literatur Rijal (biografi periwayat) disebutkan terdapat dua orang wanita yang bernama Hamadah; pertama adalah Hamadah binti Raja dan yang kedua adalah Hamadah binti al-Hasan. Nampaknya kedua orang ini pada hakikatnya adalah satu orang. Wanita ini adalah salah seorang sahabat Imam Shadiq As. Syaikh Kulaini dan Syaikh Shaduq menukil riwayat-riwayat dari Imam Shadiq As dengan perantara Hamadah.[1]

Mendiang Najasyi menyebutkan Ziyad bin Isa bin Abu Ubaidah Khazai sebagai saudara Hamadah dan Syaikh Thusi memperkenalkan Raja bin Ziyad sebagai saudaranya. Karena itu, di samping nama saudaranya menjadi obyek perbedaan juga nama ayahnya.

Dengan memperhatikan perbedaan ini mungkin dapat dikatakan bahwa terdapat dua sosok yang bernama Hamadah. Namun sebagaimana yang telah dijelaskan, secara lahir dari redaksi Najjasyi dapat disimpulkan bahwa hanya ada satu orang Hamadah.

Dalam memecahkan perbedaan ini dikatakan bahwa:[2] Nama Abu Ubaidah Khadzai; Ziyad bin Abi Raja (bukan Raja bin Ziyad) dan nama Abi Raja adalah Mundzir atau Ziyad.

Dengan demikian, Hamadah adalah binti Abi Raja bukan binti Raja. Oleh itu nama ayahnya tidak sesuai dengan apa yang disebutkan dalam Rijal Najjasyi dan juga tidak sesuai dengan Rijâl Syaikh Thusi; sebagaimana nama saudaranya sesuai dengan pendapat Najjasyi dan tidak sesuai dengan pendapat Syaikh Thusi; artinya Hamadah adalah putri Abi Raja dan saudari Ziyad bin Abi Raja; namun harap diperhatikan bahwa tidak satu pun dari para ahli Rijal mengatakan bahwa nama ayah Abu Ubaidah adalah Abi Raja, ada kemungkinan bahwa Hamadah dan Abu Ubaidah adalah saudara-saudari dari satu ibu. [iQuest]

 

[1]. Mausu'at al-Imam al-Khui, Mu'jam al-Rijâl al-Hadits, jil. 23, hal. 188, Muassasah al-Ihya Atsar al-Imam al-Khui, 1417 H.

[2]. Silahkan lihat, Muhsin Amin ‘Amili, A'yân al-Syiah, jil. 6, hal. 224, Dar al-Ta'aruf, Beirut, 1406 H.

 


source : www.islamquest.net
0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

Apakah perbedaan antara akhlak dan ilmu akhlak?
Dapatkah Anda menyebutkan tentang kisah Siti Hajar istri Nabi Ibrahim As berdasarkan ...
Yang manakah yang dimaksud ayat-ayat sakhra dalam al-Qur'an?
Apakah Ja’dah memiliki anak dari Imam Hasan As?
Menjadi penghuni surga Ridhwan bagaimana bisa sejalan dengan syafaat Malaikat?
Apakah orang-orang Iran memeluk Islam berkat usaha Umar?
Apakah dan bagaimanakah burhân (tanda) Ilahi itu yang menjaga Nabi Yusuf dari perbuatan ...
Mengapa dalam al-Quran iman kepada malaikat disebutkan terlebih dahulu dari pada iman ...
Mengapa Tuhan tidak menggunakan mukjizat untuk mencegah terbunuhnya Imam Husain As?
Bagaimanakah epistemologi dalam pandangan Allamah Thabathabai? Menurut Allamah media ...

 
user comment