Menurut Kantor Berita ABNA, kelompok teroris ISIS Jum'at [20/2] kembali menambah daftar situs-situs bersejarah Islam yang dihancurkan setelah merubuhkan makam salah seorang ulama besar Islam di kawasan Provinsi Diyali bagian timur Irak.
Di hari Jum'at yang merupakan hari yang dimuliakan dan disucikan kaum muslimin, kelompok ISIS justru bertindak beringas dan biadab dengan menghancurkan makam seorang ulama dengan menggunakan bahan peledak berdaya ledak tinggi. Makam yang diratakan dengan tanah oleh ISIS itu adalah makam Sayyid Muhammad bin Musa al-Kadzhim, salah seorang putra dari Imam Musa al-Kadzhim As yang merupakan juga keturunan Nabi Muhammad Saw.
Dari keterangan yang diperoleh dari pihak ISIS, alasan menghancurkan makam ulama tersebut adalah karena makam tersebut selama ini dijadikan Syiah sebagai tempat peribadatan, sementara dalam doktrin mereka, beribadah di kuburan adalah amalan kesyirikan. Selain merusak makam, ISIS juga menghancurkan masjid dan Husainiyah [tempat pengajian] yang juga masih berada satu kompleks dengan makam tersebut.
Dengan doktrin yang salah kaprah mengenai ziarah kubur, tawassul, tabbarrukan dan mendirikan bangunan di atas kuburan, ISIS telah menghancurkan ratusan situs-situs bersejarah yang selama ini dijaga dan dipelihara kaum muslimin setempat. Ratusan makam-makam ulama, keluarga dan sahabat-sahabat Nabi Saw telah diratakan dengan tanah oleh ISIS baik itu di Suriah maupun di Irak.
Kelompok ISIS dengan paham ekstrimnya, menganggap semua ulama diluar agama dan mazhab mereka adalah kafir dan halal darahnya untuk ditumpahkan.
source : www.abna.ir