Gerakan Muqawama Islam Lebanon (Hizbullah) mengkritik kelompok 14 Maret yang bersikeras untuk mencapai kekuasaan dan ketidakpeduliannya terhadap persoalan-persoalan nasional.
Menurut jaringan al-Manar, Sheikh Nabil Qaouk, Wakil Ketua Dewan Eksekutif Hizbullah Lebanon pada Selasa (20/10/2015) mengatakan, kelompok 14 Maret menolak berpartisipasi nyata dan tidak membiarkan pos-pos pemerintahan di bagi adil di antara semua kelompok.
Ia menambahkan, sabotase-sabotase kubu berlawanan telah menyebabkan kemandekan pemerintah dan berlanjutnya kekosongan politik. Sebab, mereka tidak membiarkan Michel Aoun, Ketua Gerakan Nasional Pembebasan Lebanon untuk mencalonkan diri sebagai presiden negara ini, padahal Aoun adalah tokoh terkuat nasional dan Kristen.
Sheikh Qaouk mengkritik Gerakan al-Mustaqbal dan menuturkan, "Al-Mustaqbal ingin menggunakan sikap moderat untuk menutupi semua sabotase-sabotasenya, padahal ini bukan metode yang moderat, sebab mereka yang mendukung berbagai kejahatan Arab Saudi di Yaman bukan orang-orang yang moderat."
Ia lebih lanjut menegaskan kemampuan Hizbullah dalam melawan musuh.
"Banyak negara kuat yang tidak mampu mewujukan kemenangan-kemenangan seperti prestasi yang diraih Hizbullah di Suriah dan jika para teroris ISIS mengklaim menang, namun mereka kalah dalam menghadapi Muqawama Lebanon," ujarnya.
Wakil Ketua Dewan Eksekutif Hizbullah lebih lanjut menuturkan, kelompok 14 Maret alih-alih memberikan dukungan kepada Lebanon, namun kelompok ini telah mengambil langkah yang memudahkan meluasnya terorisme Takfiri ISIS di wilayah Arsal, timur laut Lebanon.
"Kegagalan konspirasi Takfiri di Suriah adalah kegagalan konspirasi rezim Zionis Israel, di mana Amerika Serikat dan sekutunya mempertaruhkannya di kawasan," pungkasnya. (IRIB Indonesia/RA)
source : irib
