teror bom dan aksi penembakan mengguncang kota Jakarta kamis (15/1). Peristiwa mengagetkan tersebut menelan korban 2 orang, masing-masing dari warga sipil dan seorang anggota kepolisian dan melukai puluhan warga lainnya. Minimnya jumlah korban karena kesigapan anggota kepolisian membekap para pelaku. 5 pelaku aksi teror tersebut berhasil ditembak mati, diantaranya tewas setelah meledakkan diri dengan bom yang dibawanya.
Aksi terorisme tersebut menuai kecaman dari berbagai lapisan masyarakat. Termasuk Presiden Joko Widodo mengecam aksi yang tidak beradab dan telah mengganggu ketentraman umum tersebut. Ia menghimbau agar masyarakat Indonesia tidak takut dengan bentuk teror apapun.
Ahlul Bait Indonesia, salah satu ormas Islam Indonesia turut mengeluarkan pernyataan sikap mengecam aksi terorisme yang merenggut nyawa manusia tidak bersalah tersebut. DPP ABI juga mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya kalangan umat Islam, untuk menolak dengan tegas akidah dan ideologi ekstremis dan takfiri sebagaimana yang dianut oleh Al-Qaedah, Daesh (ISIS) dan berbagai afiliasinya.
Berikut teks tertulis pernyataan sikap resmi DPP Ahlul Bait Indonesia yang dilansir dari situs resminya:
Hari ini (14/01) Indonesia diguncang aksi teror yang mengerikan. Laporan sementara mengungkapkan sejumlah korban gugur. Indikasi yang mengemuka menyebutkan bahwa aksi teror ini terkait dengan Jaringan Daesh atau yang lebih dikenal dengan ISIS.
Menyikapi aksi ini, Departemen Humas Ormas Ahlul Bait Indonesia (ABI) menyatakan beberapa hal sebagai berikut:
1. Aksi semacam ini sama sekali tidak berhubungan dengan Islam yang mengajarkan perdamaian dan menyuruh semua Muslim menyebarkan kedamaian. Nabi bersabda: “Sebarkan kedamaian (salam) dan jalin persaudaraan, maka kalian akan masuk surga dengan selamat.” Di samping itu, Nabi Muhammad dalam Alquran disebut sebagai Rahmat bagi sekalian alam.
2. Mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya kalangan umat Islam, untuk menolak dengan tegas akidah dan ideologi ekstremis dan takfiri sebagaimana yang dianut oleh Al-Qaedah, Daesh (ISIS) dan berbagai afiliasinya.
3. Meminta Pemerintah mewaspadai dan mengantisipasi merebaknya pemikiran ekstremis dan takfiri dalam berbagai elemen masyarakat.
4. Mendesak lembaga-lembaga Pemerintah lebih tegas dan serius mendeteksi anasir takfiri dalam berbagai organisasi sosial kemasyarakatan.
5. Mendesak Departemen Agama agar segera merombak kurikulum pendidikan agama yang mengajarkan permusuhan dan ekstremisme, baik berupa materi pelajaran maupun sikap dan perilaku keagamaan kalangan tertentu.
6. Meminta aparat keamanan mencegah berbagai ujaran kebencian dan hasutan yang menciptakan permusuhan dan kebencian di tengah-tengah kehidupan sosial.
7. Menyatakan sepenuhnya siap bekerjasama dan mendukung Negara dan Pemerintah dengan berbagai lembaganya untuk melawan merebaknya intoleransi dan ekstremisme yang menyebar di tengah masyarakat.
Demikian pernyataan sikap Ahlul Bait Indonesia (ABI) terkait aksi teror di Sarinah di awal tahun 2016. Semoga Allah menjaga bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini.
Jakarta, 14 Januari 2016
Departemen Humas DPP Ahlul Bait Indonesia
source : abna24
