Indonesian
Saturday 4th of May 2024
0
نفر 0

Saksikan Iran dari Dekat, dan Jelaskan kepada Dunia, di Iran Sunni-Syiah itu Hidup Harmonis

sejumlah ulama dan aktivis Islam Ahlus Sunnah dari berbagai negara termasuk Indonesa dalam kunjungannya ke Iran mengadakan pertemuan dengan Sekjen Lembaga Internasional (Majma Jahani) Ahlul Bait Ayatullah Muhammad Hasan Akhtari yang diteri
Saksikan Iran dari Dekat, dan Jelaskan kepada Dunia, di Iran Sunni-Syiah itu Hidup Harmonis

 sejumlah ulama dan aktivis Islam Ahlus Sunnah dari berbagai negara termasuk Indonesa dalam kunjungannya ke Iran mengadakan pertemuan dengan Sekjen Lembaga Internasional (Majma Jahani) Ahlul Bait Ayatullah Muhammad Hasan Akhtari yang diterima di kantor secretariat Majma di Tehran, Republik Islam Iran pada ahad (29/5).

Dalam pertemuan tersebut, Ayatullah Muhammad Hasan Akhtari menyambut hangat ulama-ulama Ahlus Sunnah tersebut sembari mengatakan, poin-poin persamaan antara Sunni dan Syiah harus dijadikan alasan dan landasan persatuan antar pengikut kedua mazhab besar umat Islam tersebut.

Ia menyebut, langkah terbaik dalam upaya mewujudkan persatuan Islam adalah senantiasa mengembangkan sikap dialogis dan saling memahami antar pengikut mazhab. Lebih lanjut ia mengatakan Iran patut dijadikan contoh dalam upaya mengembangkan kehidupan keberagamaan yang saling memahami dan mengayomi satu sama lain. Ia menyebutkan di Iran, antar pengikut mazhab yang berbeda hidup dengan harmonis dan saling menghargai satu sama lain.

Sekjen Majma Jahani Ahlul Bait tersebut dengan menukil sejumlah ayat Al-Qur’an dan hadits yang mengamanahkan umat Islam untuk menjaga persatuan dan perdamaian mengingatkan agar menjadikan dua sumber itu sebagai pedoman hidup. Ia berkata, “Di Iran meski mayoritas bermazhab Syiah, namun komunitas Sunni tetap hidup aman dan bebas menjalankan keyakinannya. Di negeri ini ada lebih dari 400 pesantren Sunni sementara di Arab Saudi, tidak ada satupun pesantren khusus Syiah yang diizinkan berdiri.”

“Karena itu, saya jadi heran, mengapa ada sebagian anggota majelis ulama Sunni, yang ngotot hendak memfatwakan dan menisbatkan kesesatan bahkan kekufuran pada kelompok Syiah.” Tanyanya.

Berbicara dihadapan para tamunya yang terdiri dari ulama Sunni, Ayatullah Akhtari mengatakan, “Silahkan kalian manfaatkan kunjungan selama berada di Iran. Silahkan saksikan dengan mata kepala sendiri, akan harmonisnya hidup Sunni dan Syiah di Iran. Silahkan bertemu dengan ulama-ulama rujukan kami, lihat akhlak dan kenali keilmuan dan buah pikirannya. Dan sampaikan apa saja yang kalian lihat disini ke masyarakat di negara mana kalian berasal. Utamanya sampaikan kepada sebagian ulama Indonesia yang masih saja termakan fitnah, bahwa Iran menjadi tempat yang berbahaya dan tidak aman bagi penganut Sunni adalah fitnah belaka.”

“Kita tidak berbicara mengenai kelompok takfiri, ISIS, Jabhah Nusra, dan kelompok teroris lainnya yang mengatasnamakan Islam yang juga memiliki pendukung di negeri ini (baca: Iran). Tentu saja karena dengan ideologi takfiri dan doktrin mereka menganggap musuh siapapun diluar kelompok mereka maka mereka menjadi ancaman bagi keamanan sehingga negara berhak untuk bertindak tegas kepada mereka.” Tambahnya.

“Bagi pemerintah Iran, siapapun yang mengancam keamanan, akan ditindak tegas,  apapun agama dan mazhabnya. Jadi bukan karena didasari kebencian pada Sunni, sebab sebagaimana di Indonesia sendiri ada ulama yang ditangkap dan dikenai hukuman penjara, padahal mazhabnya Sunni juga yang merupakan mayoritas di Indonesia.” Lanjutnya lagi.

Disebutkan, sejumlah rombongan ulama Sunni dari berbagai negara tersebut juga dijadwalkan akan mengadakan pertemuan dengan Syaikh Maulawi Ishak Madani, salah seorang ulama besar Sunni di Iran.

Suasana pertemuan Sekjen Majma Jahani Ahlul Bait dengan ulama Sunni dari berbagai negara tersebut, dapat dilihat di sini.


source : abna24
0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

Arab Saudi dan Pengkhianatan Keluarga Sa'ud
Amir Front Al Nusra di Idlib, Suriah Tewas
Gubernur Perempuan Ahlus Sunnah Iran, Turut menjadi Korban dalam Tragedi Mina
Penyataan Qhardawi Menguntungkan Musuh Islam
Khatib Shalat Jumat Tehran Apresiasi Upaya Tim Perunding Nuklir Iran
Kampus Adalah Ranah Pergulatan Akademik, Bukan Arena Sesat Menyesatkan
Ribuan Pejalan Kaki Sudah Mulai Berjalan Menuju Karbala
Kampus Katolik Filipina Cabut Larangan Jilbab
Ribuan Muslim Syiah Amerika Serikat Peringati Hari Asyura di Michigan
Gencatan Senjata Saudi di Yaman, Penipuan Publik

 
user comment