menjelang tanggal 6 dan 7 Tir( bertepatan dengan 26 dan 27 Juni) hari peringatan gagalnya usaha pembunuhan terhadap pemimpin besar revolusi serta syahadah Syahid Behesyti bersama 72 orang pengikut setia Imam Khomeini Ra, di gelar sebuah acara yang di hadiri sejumlah besar masyarakat kota Karaj dengan pidato sekjen Majma Jahani Ahlul Bait As.
Hujjatul Islam wal Muslimin Akhtari pada acara yang berlangsung di mesjid Imam Sajjad As serta di rangkaikan pula dengan acara peringatan hari kesyahidan Syahid Hujjatul Islam Malik Zadeh imam jum’at kota Karaj, menyebutkan bahwa memperingati dan mengenang para syuhada Partai Republik Islam dan 72 orang syuhada tragedi 7 Tir serta para syuhada lainnya dalam sejarah revolusi Islam adalah suatu tindakan yang sangat berharga.
Mantan duta besar Iran di Suriah mengisyaratkan pelbagai peristiwa yang terjadi pada tanggal 6 dan 7 Tir serta peristiwa-peristiwa lainnya dalam sejarah revolusi Islam dan mengatakan, “Kejadian-kejadian ini merupakan sebuah arus yang menyimpang serta kontra dan anti terhadap gerakan revolusi Islam yang bertujuan mencegah kemajuan dan gerakan negara republik Islam.
Akhtari dengan menjelaskan bahwa sepanjang sejarah kemanusiaan peristiwa-peristiwa semacam telah banyak terjadi dan di dalam Al Quran sendiri banyak kisah-kisah masa lalu yang di nukilkan untuk kita, mengatakan, “Kedalaman(hakikat) dari berbagai konspirasi dan gerakan menyimpang ini telah di jelaskan dengan sangat gamblang oleh Al Quran pada surah Ibrahim”.
Beliau melanjutkan, “Di dalam surah Al Quran ini di sebutkan bahwa musuh-musuh Rasulullah Saw telah melakukan begitu banyak konspirasi besar dan saking besarnya konspirasi tersebut hingga di sebutkan mampu meluluh lantakkan pegunungan serta menghancurkannya”.
Beliau dengan mengisyaratkan bahwa guna merealisasikan konpirasinya, mereka telah mempersiapkan rencana yang sangat akurat menambahkan, “Kesyahidan Imam Ali As adalah salah satu di antara kejahatan-kejahatan terbesar dalam sejarah dan merupakan salah satu contoh besar dari gerakan-gerakan penyimpangan dan konspirasi serta penghianatan untuk membelokkan jalan kebenaran”.
Sekjen Majma Jahani Ahlul Bait As menyebut kesyahidan Syahid Behesyti bersama rekan-rekannya di Partai Republik Islam adalah contoh lainnya dari arus penyimpangan ini, mengatakan, “Tujuan utama para musuh dalam konspirasi-konspirasi ini adalah menghancurkan republik Islam serta menghentikan jalan dan laju revolusi Islam”.
Akhtari menyinggung pula peristiwa yang terjadi pada 6 Tir 1360 dan mengatakan, “Para musuh sebelum menciptakan tragedi 7 Tir, mereka telah berupaya untuk meneror Sayyid Ali Khamenei(Pemimpin Besar Revolusi saat ini) namun Allah Swt menyimpan(menjaga) beliau sehingga sekarang dunia Islam dapat mengambil manfaat dari bimbingan-bimbingan beliau”.
Dia melanjutkan, “Mereka ingin menyudahi sebuah arus yang berhasil di menangkan berkat perjuangan dan pengorbanan rakyat Iran serta kepemimpinan kuat dan bijak Imam Khomeini Ra”.
Beliau menjelaskan, “Amerika dan para sekutunya yang hingga hari ini masih terus melakukan konspirasi, sampai pada kesimpulan ini bahwa untuk membelokkan atau menghancurkan sebuah arus mereka harus menghilangkan dan menghapus secara fisik sejumlah tokoh atau individu-individu besar”.
Akhtari mengatakan, “Musuh dalam konspirasi-konspirasi mereka menjadikan individu-individu besar dan terbaik sebagai target dan sasaran sehingga mereka dapat merubah sayap-sayap revolusi dan harapan masa depan revolusi menjadi keputusasaan dan konspirasi-konspirasi ini mereka lakukan secara membabi buta dan terarah dengan berbagai cara di awal-awal kemenangan revolusi”.
Beliau mengatakan walaupun semua konspirasi-konspirasi ini terjadi harapan rakyat kepada Tuhan serta iman dan keyakinan mereka semakin kuat, menambahkan, “Gerakan-gerakan menyimpang serta konspirasi-konspirasi ini tidak akan pernah berhenti dan sekarang pun Amerika
Ali P Passalow/M, [26.06.16 20:49]
sedang melakukan konspirasi dan menjalankan rencana”.
Sekjen Majma Jahani Ahlul Bait As menyebut gerakan-gerakan yang sedang terjadi di Irak dan Suriah sebagai sebuah konspirasi yang melibatkan Amerika dan Israel, beliau mengungkapkan, “Konspirasi-konspirasi Amerika dan Israel di berbagai belahan dunia di jalankan melalui boneka-boneka mereka dalam bingkai keluarga Su’ud, keluarga Khalifah atau keluarga tsani(kedua) dan pemerintahan-pemerintahan lemah lainnya yang bergantung pada barat”.
Beliau mengisyaratkan pula perang yang terjadi antara Arab Saudi dan Yaman serta pembantaian secara sadis bangsa negara ini di tangan keluarga Su’ud dan mengatakan, “Amerika dan Israel secara resmi menyatakan dukungan atas pembantaian bringas ini dan lembaga-lembaga yang secara formal(lahiriah) merupakan lembaga hak azasi manusia serta komisi-komisi internasional dan Islami turut pula mendukungnya dan bahkan mereka tidak bersedia mengecamnya secara formal. Pemerintah Arab Saudi sama sekali tidak memiliki rasa kemanusiaan; namun Lembaga Perserikatan Bangsa-bangsa tidak bisa menolak dan menafikan begitu saja uang Arab Saudi dan di sebabkan uang ini pula, mereka tidak mengecam Arab Saudi yang telah membantai anak-anak di Yaman.
Akhtari melanjutkan, “Sebagian orang yang nampak intelektual setelah menyaksikan semua peristiwa ini masih berkeyakinan bahwa jika kita bersikap damai dengan Amerika dan Israel kita dapat mengganti jalan mereka atau mengubah rencana mereka. Mereka adalah orang-orang yang kontra dengan prinsip Islam, yaitu Islam yang melahirkan gerakan, Islam yang menentang kezaliman serta mendukung keadilan dan kemanusiaan”.
Beliau menambahkan, “Pandangan humanis dan berkeadilan Islam serta pandangan pemerataan keadilan syariat Nabi Islam Saw tidak selaras dan sesuai dengan apa yang hari ini mereka teriakkan sebagai pembelaan atas hak-hak azasi manusia”.
Sekjen Majma Jahani Ahlul Bait As mengatakan, “Kita tidak boleh tertipu oleh musuh dan jangan mengira bahwa mungkin mereka telah benar pada satu titik dan memikirkan manusia sebab satu-satunya yang mereka tidak pikirkan adalah kemanusiaan dan hak-hak azasi manusia”.
Akhtari menyinggung pula berbagai peristiwa yang terjadi di Bahrain serta Pakistan dan mengatakan, “Musuh sedang berupaya menghancurkan jalan Khomeini Kabir dan sekarang pun Amerika dan para munafiqin tidak pernah surut dalam usaha mereka. Sejarah menunjukkan bahwa kaum munafik dan kaum kafir pada akhirnya akan kalah; maka kali ini pun di negara-negara ini mereka akan kalah dan seluruh rencana mereka akan menemui kegagalan”.
source : abna24