Menurut Kantor Berita ABNA, peringatan Asyura yang mulanya penuh khidmat oleh ratusan warga muslim Syiah di Kadouna Nigeria berakhir ricuh dan banjir darah pada rabu (12/10). Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, umat muslim Syiah Kadouna bebas menyelenggarakan peringatan Asyura termasuk di kota-kota lain di Nigeria, namun tahun ini, aparat keamanan setempat tidak memberi izin peringatan Asyura kembali dilakukan.
Meski dilarang, warga Kadouna tetap menyelenggarakan peringatan Asyura yang kemudian dihadiri ratusan orang. Disaat acara sedang berlangsung, sejumlah personil aparat dengan senjata lengkap mendatangi tempat acara dan meminta paksa agar peringatan Asyura tersebut dihentikan. Karena warga menolak, aparat kemudian melakukan aksi kekerasan. Selain menembakkan gas air mata, memukuli warga diantara aparat ada yang menembbakan peluru tajam yang diarahkan ke warga.
Disebutkan komisi HAM yang berpusat di London, pada acara Asyura yang berakhir ricuh tersebut tercatat 20 korban jiwa, sementara pihak militer menyebutkan korban jiwa hanya 9 orang. Korban luka-luka pada insiden tersebut mencapai puluhan orang. Juga dilaporkan, militer menangkap sejumlah warga termasuk perempuan.
Sejak satu tahun terakhir, hubungan militer dengan kelompok Syiah di negeri tersebut mengalami ketegangan. Penangkapan dan penahanan Ketua Gerakan Islam Nigeria, Syaikh Ibrahim Zakzaky oleh militer Nigeria disikapi oleh komunitas Syiah dengan melakukan aksi unjuk rasa setiap hari. Mereka menuntut agar Syaikh Zakzaky segera dibebaskan. Tidak jarang, aksi-aksi unjuk rasa tersebut berakhir ricuh, bahkan merenggut korban jiwa dari pihak demonstran.