Imam Husein as berkata:
"Bila ada seorang yang berucap buruk di telingaku ini, sambil menunjuk telinga kanannya, dan meminta maaf lewat telingaku yang lain, maka aku pasti memaafkannya. Hal ini dikarenakan Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as menukil kepadaku bahwa beliau mendengar dari kakekku, Rasulullah Saw bersabda, 'Siapa yang tidak menerima permintaan maaf orang lain, baik ia benar atau salah maka tidak akan pernah memasuki kolam al-Kautsar." (Ihqaq al-Haq, jilid 11, hal 431)
Satu dari nilai-nilai moral dalam hubungan sosial adalah memberi maaf. Keutamaan akhlak ini dapat mencerabut segala bentuk permusuhan dan menjadi sarana terciptanya persahabatan.
Terkadang manusia dalam hubungan sosialnya melakukan perbuatan buruk, tapi setelah berlalu beberapa waktu ia kemudian menyesali perilakunya itu dan meminta maaf. Sudah selayaknya seorang mukmin dengan wajah tersenyum menerima permintaan maaf saudaranya itu dan melupakan kesalahannya, sehingga persahabatan dan kasih sayang menggantikan tempat kedengkian dan permusuhan.
Para Imam Maksum as dengan maqam dan derajat spiritual yang tinggi bukan saja tidak menuntut orang-orang yang menistakan mereka dikarenakan ketidaktahuan atau memang punya maksud tertentu, bahkan mereka diperlakukan dengan baik dan penuh kasih sayang. Dengan demikian, kita sebagai Syiah dan pengikut mereka harus menjadikan para Imam Maksum as sebagai teladan dalam berbuat.
Sumber: Pandha-ye Emam Hossein.