Sebagian orang di luar mengira Islam diwakili 1 pandangan. Bila tidak menyetujuinya, menganggap secara general setiap muslim berpandangan sama.
Setiap penganut agama tidak hanya wajib mengunggulkan agamanya tapi juga harus menghormati agama lain supaya orang lain menghormati agamanya.
Hormatilah agamamu dengan menghormati agama selainmu. Bila tak menghormati agama selainmu, maka agamamu tak dihormatinya.
Setiap penganut agama tidak perlu takut merasa keluar dari agama anutannya karena menghormati hak orang lain menganut agamanya.
sebagaiian penganut agama mengira mrendahkan agama lain adalah cara mnghormati agamanya, padahal itu mengundang antipati pnganut agama lain terhadap agamanya.
Daripada sibuk berfantasi sebagai advokat agamamu, lebih baik posisikan dirimu sebagai klien atau pasien bagi agamamu.
Agama dianut tidak untuk memuaskan dahaga dominasi terhadap sesama manusia, tapi dianut untuk diterapkan sebagai pedoman berprilaku baik.
Untuk jadi pandai, perlu pengetahuan dan mungkin kecerdasan. Untuk menjadi baik dan toleran, hanya perlu akal sehat.
Cara mudah membuat orang lain benci terhadap agama sendiri adalah merendahkan agama lain.
Menampilkan Nabi Muhammad SAW yang sangat toleran itu sebagai pribadi intoleran berarti tanpa sadar mengundang penganut agama lain merendahkan beliau.
Jangan takut dianggap keluar dari agamamu karena menghormati hak orang lain menganut agamanya.
Era konflik antar penganut agama adalah fosil sejarah. Konflik sejati adalah antara spirit toleransi dan kekuatan kehendak dominasi.