Indonesian
Thursday 28th of November 2024
0
نفر 0

Tolong Anda sebutkan lima tipologi seorang imam berdasarkan ayat-ayat al-Qur’an?

Tolong Anda sebutkan lima tipologi seorang imam berdasarkan ayat-ayat al-Qur’an setelah itu kirimkan kepada saya?

Jawaban Global

Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda memilih jawaban detil.

Jawaban Detil

Dalam melanjutkan penjelasan tentang penyelamatan Nabi Ibrahim, Nabi Luth dan penganugerahan pelbagai karunia dan anak-anak saleh kepada Ibrahim,[1] al-Qur’an menyinggung ayat yang berkenaan dengan pembahasan tentang makam imamah dan kepemimpinan nabi besar ini dan sebagian sifat-sifat, agenda-agenda dan tipologi makam Ilahi, “Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada mereka untuk mengerjakan kebaikan, mendirikan salat, dan menunaikan zakat, dan hanya kepada Kami-lah mereka selalu menyembah.”[2]

Dari ayat di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat lima tipologi para imam hak sebagaimana berikut ini:

  1. Menyeru dan memberi petunjuk manusia ke jalan Allah.
  2. Ahli dalam mengerjakan pelbagai kebaikan dan perbuatan-perbuatan budiman.
  3. Menegakkan salat.
  4. Menunaikan zakat.
  5. Hanya kepada Allah Swt mereka menyembah.

 

Pada hakikatnya makam imamah adalah makam untuk merealisir seluruh agenda-agenda Ilahi. Atau dengan ungkapan lain, menyampaikan pada tujuan (ishal ila al-mathlub), hidâyah tasyri’i dan hidâyah takwini. Imam dari sudut pandang ini laksana surya yang memancarkan sinarnya kepada seluruh makhluk hidup.

Tipologi pertama para imam hak adalah, mereka memberikan petunjuk sesuai dengan perintah Allah Swt (yahduna biamrina). Hidayah di sini bukan hanya hidayah yang bermakna memandu dan sekedar menunjukkan jalan yang merupakan tugas kenabian dan risalah. Para imam, di samping tugas di atas, berfungsi menangkap dan menyampaikan mereka, yang memiliki kesiapan dan kelayakan, kepada tujuan.[3]

Anugerah kedua, ketiga dan keempat dan tipologi mereka adalah bahwa Kami mewahyukan kepada mereka untuk menunaikan kebaikan, menegakkan salat, menunaikan zakat (wa awhainâ ilaihim fi’la al-khairâti wa iqâma al-shalat wa itâi al-zakât).

Wahyu ini boleh jadi merupakan wahyu tasyri’i yang bermakna bahwa Kami mencantumkan pelbagai jenis perbuatan baik, penegakan salat, dan penunaian zakat dalam agenda-agenda keagamaan mereka. Dan boleh jadi juga merupakan wahyu takwini yang berarti bahwa Kami menganugerahkan taufik, kemampuan dan magnet spiritual untuk menunaikan urusan-urusan ini.

Dan anugerah kelima dan paragraf terakhir menyinggung masalah makam penghambaan mereka, “wa kânû lanâ ‘âbidîn” (dan hanya kepada Kami-lah mereka selalu menyembah).[4]

Di samping ungkapan (kânû) yang menunjukkan sesuatu atau perbuatan yang bersifat kontinyu dan berkelanjutan di masa lampau terkait dengan agenda ini. Boleh jadi hal ini menyinggung pada persoalan bahwa bahkan sebelum sampai pada makam kenabian dan imamah, mereka adalah orang-orang saleh dan patuh. Dengan begitu, dalam pancaran agenda-agenda ini, Allah Swt menganugerahkan segala karunia baru bagi mereka.[5] [IQuest]

 

[1]. “Dan Kami selamatkan Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri (Syam) yang Kami telah memberkahinya untuk sekalian manusia. Dan Kami telah memberikan kepadanya (Ibrahim) Ishaq dan Ya‘qub, sebagai suatu anugerah (dari Kami). Dan masing-masing Kami jadikan orang-orang yang saleh.“ (Qs. Al-Anbiya [21]:71-72)  

[2]. (Qs. Al-Anbiya [21]:73)

«و جعلناهم ائمة یهدون بامرنا و اوصینا الیهم فعل الخیرات و اقام الصلوة و ایتاء الزکوة و کانوا لنا عابدین.»

[3]. Nasir Makarim Syirazi, Tafsir Nemune, jil. 13, hal. 455, dengan sedikit perubahan.  

[4]. Ibid, hal. 456, dengan sedikit perubahan.  

[5]. Untuk telaah lebih jauh, silahkan lihat, Tafsir Nemune, jil. 13, hal. 451-457. Majalleh Pasdar-e Islam, hal. 10, No. 298, Mehr 1385, Maqâlah Imâmân wa Rahbarân-e Hidâyat. 

0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

Mengapa Tuhan tidak menggunakan mukjizat untuk mencegah terbunuhnya Imam Husain As?
Bagaimanakah epistemologi dalam pandangan Allamah Thabathabai? Menurut Allamah media ...
Apa yang dimaksud dengan pernyataan buta di akhirat?
Sekilas tentang Insan Kamil dalam Irfan
Apa maksudnya beriman kepada Allah melalui asma-Nya ? Jelaskan !
Dengan bersandar pada ayat dan riwayat, apakah dapat disebutkan bahwa zaman itu terbatas ...
Apakah dalam pandangan Islam sujud takzim itu dibenarkan?
Dapatkah Anda jelaskan tentang kepribadian Ubay bin Ka’ab?
Mengapa Imam Hasan As tidak melakukan perlawanan seperti saudaranya?
Apakah wahyu itu, dan bagaimanakah wahyu itu diturunkan kepada para nabi?

 
user comment