Indonesian
Thursday 18th of July 2024
0
نفر 0

Apakah setiap ayat al-Qur’an memiliki aspek pengobatan?

ika dalam beberapa kitab-kitab hadis terdapat hadis bahwa setiap ayat al-Qur’an memiki sisi pengobatan maka tolong diperkenalkan untuk kajian dan penelitian yang lebih dalam. Apakah untuk semua ayat-ayat al-Qur’an mengandung aspek pengobatan?
Jawaban Global

Allah Swt pada ayat-ayat yang berbeda memperkenalkan al-Qur’an sebagai media dan perantara kesembuhan bagi orang-orang yang beriman,[1] dari lahiriah ayat dan sebagian dari hadis dan buku-buku tafsir menjelaskan bahwa maksud dari kesembuhan di sini adalah hilangnya sifat-sifat tercela dan bergerak di jalan maknawi serta dekat dengan Sang Pencipta,[2] akan tetapi terdapat juga beberapa hadis yang menunjukan penyakit jasmani pun dengan bantuan al-Qur’an bisa disembuhkan, tentunya masalah ini berhubungan dengan tingkat keikhlasan dan keyakinan seseorang.[3]

Hal ini disokong dengan sebuah hadis  dari Imam Jafar al-Shadiq As yang bersabda, ”Setiap mukmin yang tertimpa sakit dan jika dengan niat yang ikhlas membaca ayat berikut: “Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang lalim selain kerugian.”  maka dia akan memperoleh kesembuhan.[4]

Namun adakah hadis yang menegaskan bahwa untuk setiap ayat al-Qur’an memiliki kekhususan pengobatan  penyembuh macam-macam penyakit? Untuk jawaban pertanyaan ini mesti dikatakan bahwa dalam kumpulan hadis kita tidak terdapat hadis yang menegaskan bahwa setiap ayat memiliki kekhususan penyembuhan. Dan dengan semata-mata bersandarkan kepada hadis  yang mungkin menyinggung masalah itu, kita tidak bisa menulis sebuah buku hasil dari kajian dan penelitian (bahwa setiap ayat adalah obat) dalam masalah ini.

Penjelasan penting yang harus diperhatikan bahwa membaca al-Qur’an di beberapa tempat dan doa-doa untuk mengangkat penyakit juga di sarankan bahwa maksud dari para Imam Ahlulbait As bukan berati bahwa kita tidak lagi perlu untuk pergi ke dokter ataupun tidak meminum obat yang umumnya orang sakit lakukan atau hanya berdoa dengan ayat-ayat al-Qur’an dengan harapan semoga disembuhkan. Yang dimaksud para Imam Ahlulbait As adalah bahwa selain kita berdoa dengan penuh keikhlasan dan mendekatkan diri kepada Allah Swt Sang Penyembuh Hakiki, kita juga harus berobat ke dokter atau sejenisnya dan keduanya (berobat dan berdoa) tidak bertolak belakang sama sekali bahkan ada sebuah hadis ketika kita sakit meskipun kita merujuk dokter yang bukan muslim pun diperbolehkan.[5]

Kesimpulan terakhir, setiap ayat al-Qur’an mampu untuk menyembuhkan penyakit ruhani manusia, namun jika berlandaskan hadis maka tidak ada yang mengatakan bahwa setiap ayat dari al-Qur’an mengandung obat untuk penyakit jasmani. [iQuest]

 

 

 


[1]. Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit yang berada dalam dada, serta petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. (Qs. Yunus [10]:57); “Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang lalim selain kerugian.”  (Qs. Al-Isra [17]: 82); (Dan jika Kami jadikan Al-Qur’an itu suatu bacaan dalam selain bahasa Arab, tentulah mereka mengatakan, “Mengapa jelas ayat-ayatnya? Apakah (patut Al-Qur’an) dalam bahasa asing, sedang (rasul adalah orang) Arab?” Katakanlah, “Al-Qur’an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman. Dan pada telinga orang-orang yang tidak beriman terdapat sumbatan, sedang Al-Qur’an itu suatu kegelapan bagi mereka. Mereka itu adalah (seperti) orang-orang yang dipanggil dari tempat yang jauh.” (Qs. Fushilat [41]:44)

[2]. Muhammad Baqir Majlisi, Bihâr al-Anwâr, jil.1 hal.217 Muassasah al-Wafa, Beirut,  1404 H; Muhammad Husain Thabathabai, al-Mizân fi Tafsir al-Qur’ân, jil. 10, hal.81, Jamiah Mudarrisin Qum, 1417 H.

[3]. Muhammad bin Ya’qub Kulaini,  Al-fi, jil. 6,  hal. 200,  Dar al-Kutub al-Islamiyah, Teheran 1365 S.

[4]. Muhammad Bin Husein Hurr Amili, Wasâil al-Syiah, jil. 2, hal.424, Hadis 2537, Muassasah Alu al-Bait, Qum, 1409 H.

[5]. “Dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku.” (Qs. al-Syuara [26]: 80)

 

0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

Siapa penemu ilmu tajwid?
Argumen Teologis dan Filosofis Pembuktian Eksistensi Tuhan
Apakah makna ibdâ’? Apakah ibdâ’ itu merupakan salah satu sifat Tuhan?
Apakah kalimat “Setiap Hari adalah Asyura dan Setiap Bumi adalah Karbala” itu adalah ...
Apakah yang dimaksud dengan “arsy” dan “kursi ” (berdasarkan penafsiran yang ...
Bagaimana pandangan al-Qur’an sehubungan dengan konsep yang menyatakan bahwa bumi itu ...
Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan ...
Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
Apabila para sahabat Rasulullah pasca wafatnya beliau semuanya telah murtad, lalu ...
Mengapa Imam Hasan As tidak melakukan perlawanan seperti saudaranya?

 
user comment