Apakah dalam masyarakat pendosa, terdapat kemungkinan karena adanya orang-orang budiman atau bertakwa maka azab yang sedianya menimpa masyarakat akan ditunda atau dijauhkan?
Jawaban Global
Dari ayat-ayat dan riwayat-riwayat dapat disimpulkan bahwa terdapat sebagian faktor-faktor dan sebab-sebab terjauhkannya dan tertundanya azab yang sedianya menimpa sebuah komunitas masyarakat. Dalam kesempatan ini kami akan menyebutkan beberapa faktor tersebut sebagaimana berikut:
- Adanya Rasulullah Saw dan orang-orang yang memohon ampunan di tengah-tengah mereka, “Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka memohon ampun.” (Qs. Al-Anfal [8]:33) Ayat ini turun berkaitan dengan Nadhr bin Harits yang alih-alih memohon hidayah (petunjuk) malah meminta diturunkannya batu dari langit.[1] Ayat ini secara lugas menunjukkan bahwa disebabkan oleh adanya dua hal di tengah-tengah masyarakat (Rasulullah Saw dan orang-orang yang memohon ampun) Allah Swt melupakan azab yang sedianya diturunkan kepada mereka.
- Menjaga jiwa orang-orang beriman, “Dan kalau tidaklah karena laki-laki dan perempuan-perempuan yang mukmin yang tidak kamu ketahui, bahwa kamu akan membunuh mereka yang menyebabkan kamu ditimpa kesusahan tanpa pengetahuanmu, (tentulah Allah tidak akan menahan tanganmu dari membinasakan mereka). Tujuan semua itu adalah supaya Allah memasukkan siapa yang dikehendaki-Nya ke dalam rahmat-Nya. Sekiranya mereka terpisah (dari golongan orang-orang yang beriman di Mekah), tentulah Kami akan mengazab orang-orang kafir di antara mereka dengan azab yang pedih.” (Qs. Al-Fath [48]:25)
- Adanya orang-orang lemah di tengah masyarakat: Imam Ridha As bersabda, “Sesungguhnya Allah Swt pada setiap siang dan malam mengutus seorang malaikat yang berseru, Wahai para hamba Allah! Tenanglah dan jauhilah dosa-dosa. Sekiranya bukan karena kehormatan hewan melata dan anak-anak menyusui serta orang-orang tua yang berada dalam kondisi rukuk, sesungguhnya azab sedemikian dahsyat diturunkan kepada kalian yang memanggang dan meremukkan.[2]
- Adanya para kekasih Allah dan orang-orang yang memakmurkan masjid-masjid serta beristighfar pada waktu sahar (dini hari sebelum terbitnya fajar). Imam Shadiq As meriwayatkan dari ayahnya Imam Baqir As yang bersabda, “Sesungguhnya Allah Swt ketika berkehendak untuk mengazab orang-orang di bumi, berfirman, “Sekiranya bukan lantaran orang-orang saling mencintai satu sama lain karena aku dan masjid-masjid-Ku dimakmurkan dan tidak memohon ampun kepada-Ku di waktu dini hari, tentu Aku akan turunkan azab kepada mereka.[3] [iQuest]
Pertanyaan ini Tidak Memiliki Jawaban Detil
[1]. Fadhl bin Hasan Thabarsi, Majma’ al-Bayân fî Tafsir al-Qur’ân, jil. 8, hal. 453, Intisyarat-e Nashir Khusruw, Teheran, 1372 S.
[2]. Muhammad Ya’qub Kulaini, al-Kâfi, jil. 2, hal. 276, Dar al-Kutub al-Islamiyah, Teheran, 1365 S.
[3]. Muhammad bin Ali Ibnu Babawaih, Tsawâb al-‘Amâl wa ‘Iqâb al-‘Amâl, hal. 177, hal. 177, Dar al-Syarif al-Radhi lin Nasyr, Qum, 1406 H.