Indonesian
Thursday 28th of November 2024
0
نفر 0

Apa yang dimaksud dengan shaf pada ayat “Jaa Rabbuka wa al-malaku shaffân shaffâ?”

Apa yang dimaksud dengan shaf pada “Jaa Rabbuka wa al-malaku shaffân shaffâ” ayat 22 surah al-Fajr?

Jawaban Global

Kata ini berikut derivasinya juga digunakan pada ayat-ayat al-Qur’an lainnya.[1] Makna “shaf” adalah meletakkan segala sesuatu pada garis berbaris lurus seperti barisan orang-orang dan barisan pepohonan.[2]

Shaffân” pada ayat dari sudut pandang kesustraan Arab (Adâbiyat) memiliki fungsi hal (kondisi) bagi para malaikat.

Adapun dari sudut pandang makna, para ahli tafsir memberikan beberapa kemungkinan yang akan kita sebutkan sebagian sebagaimana berikut ini sebagai contoh:

  1. Yang dimaksud dengan shaffân adalah bahwa para malaikat akan datang dalam barisan-barisan yang berbeda dan urutan barisan ini berdasarkan tingkatan dan derajat mereka masing-masing.[3]
  2. Yang dimaksud dengan shaffân adalah turunnya para malaikat setiap langit dan mereka akan berdiri secara teratur dalam barisan sementara mereka mengitari jin dan manusia.[4]
  3. Sebagian ahli tafsir menyerupakan barisan para malaikat seperti barisan salat berjamaah dimana para malaikat akan hadir secara berurutan dari barisan pertama, barisan kedua dan seterusnya.[5] [iQuest]

Pertanyaan ini Tidak Memiliki Jawaban Detil

 

[1]. “Dan mereka akan dibawa ke hadapan Tuhan-mu dengan berbaris. (Qs. Al-Kahf [18]:48); Maka himpunkanlah segala daya (sihir) kamu sekalian, kemudian datanglah dengan berbaris.” (Qs. Thaha [20]:64); “(Maka sebutlah nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berbaris (berdiri).” (Qs. Al-Hajj [23]:36) dan lain sebagainya.  

[2]. Raghib Isfahani, al-Mufradât fi Gharib al-Qur’ân, hal. 486, Dar al-‘Ilm al-Dar al-Syamiyah, Damaskus – Beirut, 1412 H.  

[3]. Abdullah bin ‘Amr Baidhawi, Anwâr al-Tanzil wa Asrâr al-Ta’wil, jil. 5, hal. 311, Dar Ihya al-Turats al-‘Arabi, Beirut, 1418 H.  

[4]. Mahmud Zamakhsyari, al-Kassyâf ‘an Haqâiq Ghâmidh al-Tanzil, jil. 4, hal. 751, Dar al-Kutub al-‘Arabi, Beirut, 1407 H.  

[5]. Muhammad bin Hasan Thusi, al-Tibyân fi Tafsir al-Qur’ân, jil. 10, hal. 347, Dar Ihya al-Turats al-‘Arabi, Beirut, Tanpa Tahun.  

Jawaban Detil

Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban detil.

0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

Apa maksudnya beriman kepada Allah melalui asma-Nya ? Jelaskan !
Dengan bersandar pada ayat dan riwayat, apakah dapat disebutkan bahwa zaman itu terbatas ...
Apakah dalam pandangan Islam sujud takzim itu dibenarkan?
Dapatkah Anda jelaskan tentang kepribadian Ubay bin Ka’ab?
Mengapa Imam Hasan As tidak melakukan perlawanan seperti saudaranya?
Apakah wahyu itu, dan bagaimanakah wahyu itu diturunkan kepada para nabi?
Apa warna sorban Nabi Saw dan para Imam Maksum As?
Kapan ayat “Wa Yuth’imûna al-tha’âma ‘ala hubbihi miskinan wa yatiman wa ...
Mengapa dalam al-Qur’an menjelaskan kisah secara detil dan kisah Nabi Musa As lebih ...
Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan ...

 
user comment