Indonesian
Thursday 18th of July 2024
0
نفر 0

Masjid Agung Strasbourg Persatukan Muslim Prancis

Masjid Agung Strasbourg Persatukan Muslim Prancis

 

REPUBLIKA.CO.ID,  STRASBOURG -- Bagi komunitas Muslim Prancis, pembangunan Masjid Agung Strasbourg memiliki peranan yang sangat penting. Ada dua esensi dibalik berdirinya bangunan megah tersebut.

Pertama, menyatukan umat Islam yang memang terdiri dari latar belakang dan asal-usul yang berbeda. Kedua, melalui masjid itu, proses integrasi Muslim ke dalam masyarakat Prancis menjadi sangat mungkin. Ini karena masyarakat Prancis yang mayoritas non-Muslim memiliki kesempatan untuk bertemu dengan saudara mereka yang Muslim.

Presiden Dewan Masjid Agung Strasbourg, Aalla, mengatakan sedari awal umat Islam menginginkan adanya keterbukaan dengan masyarakat Prancis. Keterbukaan itu berwujud pada kesempatan masyarakat Prancis untuk mencari tahu informasi tentang Islam dan Muslim melalui satu tempat yang representasikan umat Islam.

Dengan luas bangunan 1.300 meter persegi, atau 1.5 kali lipat dari bangunan yang sudah ada, Masjid Agung Strasbourg menampilkan wujud dari keberagaman Prancis. Ini karena lokasi masjid tak jauh dari Katedral terkenal Strasbourg, Notre Fame.

Sejak diresmikan tahun 1993 silam, masjid menjadi lokasi favorit para turis yang kebutulan berkunjung. Lebih dari 20.000 turis menyambangi masjid. Sebagian diantaranya mengikuti tur masjid. Pada kegiatan inilah, masyarakat Prancis mendapatkan kesempatan untuk memperoleh informasi yang benar tentang Islam dan Muslim.

Abdelrahman Binjalloun, apkoteker yang menyambi sebagai pemandu tur, mengatakan banyak turis yang begitu kritis menyampaikan pertanyaan tentang Islam dan Muslim. Bahkan, ada satu biarawan yang sengaja mengikuti tur untuk mencari tahu informasi tentang Islam.

Pendeta Benoit Ente, yang menjadi peserta tur yang dipimpin Binjallon, mengatakan sudah lama ia tertarik mencari tahu informasi tentang dunia Islam. "Jujur, saya tertarik ingin mengetahui seperti apa masjid itu," kata dia.

Wakil Wali Kota Strasbourg, Olivier Bitz mengatakan sejarah Masjid Agung sangat panjang, sulit dan berbelit-belit. Namun, masalah pelik itu melahirkan satu jawaban penting akan kebutuhan Muslim dan Masyarakat Prancis itu sendiri.

"Saya memahami, butuh 15 tahun lebih untuk membangun masjid ini. Banyak pertentangan, dan kini masjid ini telah berdiri megah," kata dia.

 

Reporter : Agung Sasongko
Redaktur : Heri Ruslan


source : republika.co.id
0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

Operasi Pasukan Bayaran Saudi di Taiz, Berhasil Dipatahkan
Pengakuan Mengejutkan Anggota ISIS yang Tertangkap Tentara Irak
Hasyim Muzadi : Santri Mesti dibekali Kemampuan Tahlilul Masa’il
Sejak Putin jadi Presiden, Dibangun 7500 Masjid di Seluruh Wilayah Rusia
Riwayat Qarati: Sayid Ini Lagi, Belum Mengerjakan Shalatnya!
PBNU Gelar International Islamic Cultural Expo
Rakyat Iran Rayakan Keberhasilan Perundingan Nuklir
Orang Tak Dikenal Serang Dua Polisi di Mapolres Banyumas
Konflik di Irak Bukan Karena Pertikaian Sunni-Syiah
Subhanallah, Anak Usia Tiga Tahun Hafal Alquran

 
user comment