Saat mengisi acara pengajian dan khotmil quran di Pondok Pesantren An-Nur Ngrukem, Bantul, Yogyakarta, Senin (06/01), KH. Hasyim Muzadi, Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengimbau kepada para hadirin, agar kaum santri selain dibekali kemampuan bahtsul masail, seyogianya juga dibekali dengan kemampuan tahlilul masa’il atau kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah.
Menurut dia, tahlilul masail berarti mengurai berbagai persoalan yang berkembang mulai dari hulu hingga hilir berikut memberikan solusinya. Sedangkan bahtsul masail sekadar merespon dan menjawab pertanyaan dengan menetapkan status hukumnya, seperti halal dan haram.
Dalam kesempatan itu pula, Kiai Hasyim menegaskan agar kaum santri berpegang teguh dalam khasyatullah (takut kepada Allah). Yakni, santri tidak hanya belajar, tapi juga harus mujahadah dan istighatsah.
“Ini dilakukan agar pesantren bisa menghasilkan lulusan yang bukan hanya pinter, tapi juga bener. Yang sekarang terjadi, mereka yang merusak lingkungan justru ahli lingkungan, mereka yang merusak tatanan hukum justru orang yang ahli hukum. Masak ahli hukum malah dihukum,” katanya seperti dikutip dari nu.or.id (8/1).
Selain itu, Mantan Ketua Umum PBNU ini juga mendorong para santri agar bisa beradaptasi dan sanggup menerima berbagai kondisi melalui penempaan diri.
“Santri harus ditanamkan ruhul-jihad atau semangat berjuang dan semangat berkorban. Hal ini penting sekali, sebab siapapun yang memiliki semangat juang yang kuat, maka diletakkan di mana saja ia akan mampu bertahan hidup,” lanjutnya.
(islamindonesia.co.id)
