REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kebutuhan akan imam berkemampuan bahasa Inggris mendesak untuk dipenuhi. Ini karena komunitas Muslim Inggris dipersatukan dengan bahasa internasional tersebut.
Pada tahun 1960-an, generasi muslim awal datang ke Inggris tanpa membekali diri dengan kemampuan berbahasa Inggris. Ini berlanjut ketika imigran muslim dari berbagai negara lain datang. Tanpa kemampuan itu muslim mengalami kesulitan dalam berdakwah dan berkomunikasi.
Namun, imam besar Leicester, Ibrahim Mogra, tanpa menyebut data mengatakan jumlah imam berkemampuan bahasa Inggris meningkat. Ini karena sejumlah masjid telah memberikan pendidikan bahasa Inggris kepada para imam. "Sejumlah seminar juga digelar dengan harapan membuka pikiran para imam betapa pentingnya menguasai bahasa Inggris," kata dia seperti dikutip The Economist, Jumat (12/4).
Persoalannya, kata Mogra, dana untuk pelatihan ini sangat terbatas. Keterbatasan ini merupakan dampak dari biaya operasional masjid yang habis untuk membayar sewa gedung. Maklum, sebagian masjid di Inggris bukan milik komunitas sendiri. "Besaran dana memang tergantung donasi jamaah. Jadi, ini yang menyulitkan," kata dia.
Tim Winter, dosen Cambridge Muslim College menilai masalah bahasa bisa teratasi apabila jamaah yang memiliki kemampuan berbahasa Inggris menularkan ilmunya, "Saya kira itu jadi solusi terbaik, " ungkapnya.
Reporter : Agung Sasongko |
Redaktur : Dewi Mardiani |
source : republika.co.id