Sumber :
Buku : taubat dalam naungan kasih sayang
Karya : Ayatullah Husein Ansariyan
Dalam tangisannya, Adam dan Hawa berkata :
قالا رَبَّنا ظَلَمْنا أَنْفُسَنا وَ إِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنا وَ تَرْحَمْنا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخاسِرينَ
Keduanya berkata, “Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. al-Araf [7] : 23)
Setelah melakukan tobat, ketundukan, penyesalan, tangisan, dan ketundukan dihadapan Allah Swt, maka keberkahan dan rahmat Allah pun datang bagi mereka. Sesuai firman Allah Swt dalam al-quran,
فَتَلَقَّى آدَمُ مِن رَّبِّهِ كَلِمَاتٍ فَتَابَ عَلَيْهِ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
“Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhan-nya, maka Allah menerima tobatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.” (QS. al-Baqarah [2] : 37)
Dinukil dari buku taubat dalam naungan kasih sayang, karya Ayatullah Husein Ansariyan.