Ketika Fir’aun berkata,
فَقَالَ أَنَا رَبُّكُمُ الْأَعْلَى
(Fir’aun) berkata, “Akulah tuhanmu yang paling tinggi.” (QS.an-Nazi’at:24)
Bagaimana cara Allah swt membalas kesombongannya ? Allah berfirman kepada Musa dan Harun as,
فَقُولَا لَهُ قَوْلاً لَّيِّناً لَّعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَى
“Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya (Fir‘aun) dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan dia sadar atau takut.” (QS.Thaha:44)
Seorang bijak yang mendengar ayat ini berkomentar,
MAHA SUCI ENGKAU YA ALLAH……
JIKA SEPERTI INI KASIH SAYANG-MU KEPADA FIR’AUN YANG MENGAKU SEBAGAI TUHAN YANG PALING TINGGI, MAKA BAGAIMANA KASIH SAYANG-MU KEPADA HAMBA YANG SETIAP HARI BERSUJUD KEPADA-MU SERAYA BERKATA,
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْاَعْلَى
“Maha Suci Tuhanku (Allah) yang Maha Tinggi.”
JIKA SEPERTI INI KASIH SAYANG-MU KEPADA FIR’AUN YANG BERUCAP,
مَا عَلِمْتُ لَكُم مِّنْ إِلَهٍ غَيْرِي
“Aku tidak mengetahui ada Tuhan bagimu selain aku.” (QS.al-Qashas:38)
MAKA BAGAIMANA KASIH SAYANG-MU KEPADA HAMBA YANG SELALU BERKATA,
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
“Tidak ada tuhan selain Allah…”
Sungguh, Murka Allah akan menimpa orang-orang yang benar-benar tidak mau menerima kasih sayang-Nya. Begitu lembut cara Allah menghadapi Fir’aun yang telah melampaui batas, namun Fir’aun tetap tidak mau menerima kasih sayang dan petunjuk dari-Nya.
وَسَيَعْلَمُ الَّذِينَ ظَلَمُوا أَيَّ مُنقَلَبٍ يَنقَلِبُونَ
“Dan orang-orang yang zalim kelak akan tahu ke tempat mana mereka akan kembali.” (QS.asy-Syuara:227)
Marilah kita bersyukur memiliki Tuan yang begitu pengasih dan penyayang, semoga kita termasuk orang-orang yang mensyukuri kasih sayang Allah dengan mengikuti semua perintah dan larangan-Nya.