Nabi Muhammad Saw bersama para sahabatnya sedang berkumpul di satu tempat dan terlibat pembicaraan.
Tiba-tiba datang seorang pria yang kasar dan tidak tahu aturan bersama dua ekor ontanya. Ketika melihat Nabi Saw, ia segera mendekati beliau dan dengan kasar menarik bajunya lalu berkata, “Wahai Muhammad! Engkau memiliki semua harta dan kekayaan, sementara aku memiliki keluarga dan hidup dalam kemiskinan. Engkau harus memenuhi muatan ontaku. Karena semua kekayaan ini bukan milikmu dan juga bukan milik ayahmu.”
Baju Nabi Saw terbuat dari benang wol dan akibat tarikan yang keras itu leher beliau tergores. Para sahabat Nabi Saw marah melihat perilaku pria itu dan menanti apa yang akan dilakukan Nabi Saw terhadap pria itu.
Menghadapi sikap pria kasar itu, Nabi Saw pada awalnya memilih diam dan setelah beberapa saat beliau dengan penuh pengertian berkata, “Wahai pria! Harta dan kekayaan ini milik Baitul Mal. Wahai pria! Engkau harus diqisas akibat perbuatanmu itu.”
Pria itu berkata, “Tapi saya tidak akan diqisas!”
Nabi Saw bertanya, “Mengapa?”
Pria itu menjawab, “Saya percaya tidak akan diqisas. Karena Anda tidak akan membalas keburukan dengan perbuatan buruk.”
Mendengar jawaban pria itu, Nabi Saw tertawa dan memerintahkan para sahabatnya untuk memenuhi satu dari ontanya dengan gandum dan yang lainnya dengan kurma.
Setelah kejadian itu, setiap kali Nabi Saw hendak bercana dengan para sahabatnya, beliau berkata kepada mereka, “Di mana pria Arab itu?”
Para sahabatnya lalu teringat kejadian itu dan kemudian tertawa bersama. (IRIB Indonesia / Saleh Lapadi)
Sumber: "Sad Pand va Hekayat" Nabi Muhammad Saw.
source : irib.ir