Indonesian
Monday 22nd of July 2024
0
نفر 0

Ketika para Biksu Berbagi Makanan untuk Berbuka Puasa

Menurut Kantor Berita ABNA, komunitas Budha Bangladesh membagikan sajian makanan berbuka gratis kepada masyarakat muslim yang berpuasa di kota Dhaka, ibu kota Bangladesh pada Senin [6/7]. Pemimpin Komunitas Budha
Ketika para Biksu Berbagi Makanan untuk Berbuka Puasa

Menurut Kantor Berita ABNA, komunitas Budha Bangladesh membagikan sajian makanan berbuka gratis kepada masyarakat muslim yang berpuasa di kota Dhaka, ibu kota Bangladesh pada Senin [6/7]. Pemimpin Komunitas Budha Banglades, Dharmarajika dalam pernyataannya mengatakan, “Budhaisme mengajarkan kepada kami untuk berkhidmat kepada sesama manusia tanpa syarat, tanpa harus memandang dari mana mereka berasal dan apa agama mereka.”

“Sudah bertahun-tahun kami menjalankan tradisi untuk memberi makanan buka puasa kepada umat Islam Bangladesh yang tidak mampu. Dan kami berharap kegiatan seperti ini menjadi ruang bagi para pemeluk agama yang berbeda untuk saling memahami dan membangun toleransi.” tambahnya.

Senin sore [6/7] sekitar 300 muslim Bangladesh yang tidak mampu mendapatkan bantuan makanan dari komunitas Budha Bangladesh. Aminah Khatun [70 tahun] salah seorang warga yang turut antri mengatakan, “Disini saya mendapatkan makanan berbuka yang baik, yang saya tidak berkemampuan untuk menikmatinya setiap hari karena kondisi ekonomi yang sulit.”

As’ad al Zaman, seorang polisi Bangladesh yang bertugas mengawal keamanan dan ketertiban proses pembagian sajian berbuka tersebut mengatakan, “Ini adalah tradisi yang baik yang menunjukkan sikap toleransi yang sedemikian tinggi terhadap penganut agama yang berbeda.”

Disebutkan, sekitar 90% penduduk Bangladesh beragama Islam sementara penganut Budha hanya sekitar 1 % dari total jumlah penduduk, yang mayoritas mereka bermukim di bagian timur Bangladesh yang berbatasan dengan Myanmar. Meski minoritas, penganut Budha di Bangladesh tetap mendapatkan hak-haknya sebagai warga negara, termasuk dalam menjalankan ajaran agamanya. Berbeda jauh dengan nasib kaum muslimin di Myanmar yang mayoritas penganut Budha, khususnya nasib muslim Rohingnya. Dalam 5 tahun terakhir, dunia digemparkan oleh sikap tidak etis pemerintah Myanmar terhadap komunitas Muslim Rohingya, yang mereka anggap bukan termasuk warga negara resmi. Karena tidak tahan dengan kezaliman dan kekejaman rezim, sebagian besar muslim Rohingnya pergi meninggalkan tanah kelahirannya dan terkatung-katung di lautan karena negara-negara tetangga juga menolak kehadiran mereka.  


source : abna
0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

Bom SOLO, Ada Pemicu dari Luar
Pembuat Film Hina Nabi Dihukum 1 Tahun
Menteri Agama: Tak Ada Wabah Virus di Makkah
Didukung Penuh KBRI Tehran, Mahasiswa Raih Juara Stand Terbaik di Pameran Tehran
Iran-Pakistan Tekankan Peningkatan Level Hubungan Ekonomi
Menelisik Kesepakatan Nuklir Lausanne
Gus Mus Raih Yap Thiam Hien Award 2017
Wie die Ahlul Bayt News Agency ABNA berichtet, hat das Gericht Bahrains die Freilassung ...
Islam Diterima di Asia Tenggara karena Ketinggian Akhlak Penganutnya
Pemfokusan Institut "Iqra" India Peluncuran Sekolah-sekolah Islam dan Al-Quran

 
user comment