Sebagian orang menganggap bahwa faraj dan kemunculan Imam Mahdi hanya bisa digapai dengan cara kita duduk di rumah, masjid, dan husainiah sembari berdoa memohon kepada Allah supaya beliau segera muncul kembali. Mereka ini adalah orang-orang salih sehingga memiliki keyakinan semacam ini. Saya juga pernah mengenal seorang dari mereka sebelum ini dan termasuk orang yang sangat salih. Ia malah telah membeli seekor kuda dan sebilah pedang guna menunggu kemunculan Imam Mahdi as. Mereka juga melaksanakan kewajiban mereka. Mereka juga melakukan amar makruf dan nahi mungkar. Tapi hanya sebatas ini. Mereka tidak bisa berbuat sesuatu yang lain dan juga tidak berpikir untuk berbuat sesuatu.
Sebagian kelompok yang lain berpandangan bahwa menunggu kemunculan Imam Mahdi berarti bahwa kita jangan disibukkan peristiwa apa yang menimpa dunia, petaka apa yang sedang menimpa bangsa-bangsa dunia, dan peristiwa apa yang sedang melanda bangsa kita. Kita jangan disibukkan oleh semua ini. Kita hanya melaksanakan kewajiban dan tugas sehari-hari yang kita miliki. Nanti Imam Mahdi as akan muncul dan mengurusi semua itu. Selain ini, kita tidak memiliki kewajiban dan tugas yang lain. Satu-satunya tindakan yang bisa kita lakukan adalah kita berdoa supaya Imam Mahdi segera muncul kembali. Golongan ini juga termasuk golongan yang sangat salih.
Golongan ketiga malah mengatakan, dunia harus penuh dengan maksiat supaya Imam Mahdi muncul. Kita tidak boleh melakukan amar makruf dan nahi mungkar supaya seluruh penduduk dunia bebas melakukan apa saja yang mereka sukai. Dosa harus bertambah banyak dan meluas supaya kemunculan Imam Mahdi semakin dekat.
Kelompok keempat malah lebih dari parah lagi. Mereka mengatakan, kita harus berbuat banyak dosa. Kita juga harus mengajak seluruh lapisan masyarakat supaya berbuat dosa supaya dunia penuh dengan kezaliman dan dosa dan Imam Mahdi pasti akan muncul. Harus diakui, memang ada segelintir manusia di dalam kelompok ini yang menyeleweng dan memiliki kepentingan-kepentingan tertentu.
Kelompok kelima berkeyakinan, setiap negara yang dibentuk dan didirikan pada masa periode kegaiban adalah sebuah negara yang batil dan bertentangan dengan Islam. Mereka juga bersandarkan kepada beberapa hadis yang menegaskan, setiap panji yang dikibarkan sebelum Imam Mahdi as muncul adalah panji yang batil. Mereka membayangkan bahwa maksud dari panji ini adalah negara. Padahal maksud hadis ini adalah setiap bendera yang ditegakkan sebagai panji Imam Mahdi. Seandainya hadis-hadis ini pun sahih, lalu apakah seluruh tugas kita gugur? Artinya, jika kita melakukan sebuah tindakan, maka tindakan ini bertentangan dengan Islam dan al-Quran? Klaim yang mengatakan bahwa mari kita bermaksiat supaya Imam Mahdi segera muncul, lalu beliau muncul untuk tujuan apa? Kalau begitu, kita berdoa untuk Saddam, Amerika, dan Sovyet supaya dunia penuh dengan kezaliman dan maksiat dan ketika itu Imam Mahdi as pasti muncul? Lalu pertanyaan kita, beliau muncul untuk apa?
Imam Mahdi as sebenarnya muncul guna membasmi kezaliman. Jika kita mampu, maka kita harus membasmi seluruh kezaliman yang ada di dunia. Ini adalah kewajiban kita sekarang. Tetapi sayangnya kita tidak mampu untuk itu. Imam Mahdi muncul guna memenuhi dunia dengan keadilan. Tapi ini bukan berarti bahwa Anda tidak memiliki kewajiban lagi.
Salah seorang ulama—semoga Allah merahmatinya—pernah berkata, “Hati kita tidak lebih prihatin untuk Islam daripada hati Imam Mahdi. Jika beliau melihat kondisi, maka beliau sendiri yang akan datang. Untuk apa kita yang melakukannya.”
Ini adalah logika orang-orang yang ingin melarikan diri dari tanggung jawab. Al-Quran tidak menerima hal ini. Mereka berusaha melakukan justifikasi dengan mencari-cari hadis yang kira-kira seirama dengan keyakinan mereka. Seperti hadis buatan yang memperbolehkan kita untuk berdoa demi kelanggengan para penguasa lalim.
Ini bertentangan dengan al-Quran. Mereka sebenarnya belum pernah membaca al-Quran. Jika ada ratusan hadis semacam itu sekalipun, maka seluruh hadis ini harus dibuang. Hadis-hadis ini bertentangan dengan al-Quran dan sirah para nabi. Atau bisa jadi semua itu bukan hadis.
Anda pernah mendengar sebuah hadis, apabila seseorang menghendaki seorang penguasa tetap hidup, maka ia bersamanya.
Mungkinkah seorang muslim menghendaki seorang tetap hidup supaya membunuh manusia dan ulama?
Sungguh sangat bernilai apabila kita melawan kelaliman dan tidak membiarkan kezaliman semakin merajalela. Bukanlah keyakinan kita bahwa apabila kita sedang menunggu kemunculan Imam Mahdi as, maka kita cukup duduk di rumah dan memegang tasbih sembari berdoa ‘ajjil ‘ala farajih. ‘Ajjil hanya bisa terwujud dengan tindakan dan aksi Anda. Anda harus mempersiapkan lahan demi kedatangan beliau dengan cara mempersatukan seluruh muslimin. Jika Anda bersatu, insya Allah Imam Mahdi akan muncul.
source : alhassanain