Adalah Mau'ud atau keadilan yang dijanjikan akan terwujud saat kebangkitan Imam Mahdi as, kalau dilihat dari sisi cakupan, keluasan dan kadalaman adalah hal yang tiada bandingannya, oleh karena itu pemerintahan umat manusia sampai saat ini dan kelak nanti, tidak akan mampu mewujudkan atau mengaktualkan pemerintahan yang berkeadilan seperti yang akan terwujud pada akhir zaman.
Untuk memahami berbagai dimensi dan sisi beragam dari keadilan Mahdiisme maka pada kesempatan ini kami akan membahas bagian dari beberapa riwayat yang menjelaskan penegakan keadilan Imam Mahdi as.
1. dalam peradaban Islam, kezaliman memiliki arti dan personifikasi yang beragam, di dalam ayat dan riwayat kata ini digunakan dalam tiga arti: 1. kezaliman berarti kekufuran dan penyekutuan Allah SWT. 2. kezaliman pada diri sendiri, dalam bentuk perbuatan dosa dan segala bentuk penyimpangan yang lain. 3. kezaliman terhadap orang lain berupa pelanggaran akan hak-hak mereka.
Imam Ali as telah menjelaskan tiga arti tersebut dalam sebuah ungkapan yang amat indah:
ألا و إنّ الظلم ثلاثة: فظلم لايغفر، و ظلم لايترك، و ظلم مغفور لايطلب فأمّا الظلم الذي لايغفر فالشرك بالله، قالالله سبحانه: «إنّ الله لايغفر أن يشرك به» 4 و أمّا الظلم الذي يغفر فظلم العبد نفسه عند بعض الهنات و أمّا الظلم الذي لايترك فظلم العباد بعضهم بعضاً.
jika kezaliman memiliki arti dan personifikasi yang beragam maka antonimnyapun memiliki arti dan personifikasi yang beragam pula serta memiliki cakupan yang amat luas. Dengan ungkapan lain sesuai ajaran Islam keadilan dan penegakannya tidak hanya terbatas pada kehidupan social dan hubungan dengan orang yang lain, akan tetapi dia memiliki cakupan yang luas meliputi hubungan manusia dengan tuhan, manusia dengan dirinya sendiri, dan hubungannya dengan orang lain, oleh karena itu, dalam riwayat Islam saat disebutkan anti dan pemberantasan kezaliman yang akan dilakukan oleh imam Mahdi as itu bermaksud kezaliman umum yang mencakup segala bentuk dan macamnya. Dan juga ditegaskan bahwa imam Mahdi as datang bukan hanya untuk melenyapkan kezaliman dan tindak aniaya seseorang pada sesamanya, akan tetapi segala macam penyimpangan akidah, etika dan pemikiran akan beliau perangi dan beliau berantas pula. Beliau juga akan mengembalikan keadilan manusia pada dirinya sendiri dan keadilan terhadap tuhan.
Untuk memperjelas apa yang telah kita sebutkan tadi, kita akan menganalisa sebagian dari riwayat yang menyebutkan anti kezaliman dan penyebar luasan keadilan imam Mahdi as sehingga tampak jelas bagi kita, bentuk kezaliman apa yang nantinya akan diperangi dan personifikasi keadilan yang manakah yang akan ditegakkan dan dijunjung tinggi.
1. keadilan yang berhubungan antara manusia dengan tuhannya.
Dalam sebagian riwayat, telah disebutkan kezaliman dengan arti yang pertama yaitu kekufuran dan kesyirikan, oleh karena itu nantinya kebangkitan beliau bertujuan untuk melenyapkan kezaliman jenis ini, salah satu dari riwayat tersebut apa yang telah dikisahkan oleh Abu Bashir: aku bertanya kepada Abu Abdillah as tentang firman Allah dalam QuranNya:"Dialah Dzat yang telah mengutus utusanNya dengan petunjuk dan agama yang hak, untuk mengunggulkan agamaNya atas seluruh agama yang lain walaupun orang-orang musyrik tidak mengharapkannya", beliau menjawab:
والله ما أنزل تاويلها بعد قلت: جعلت فداك و متي ينزل؟ قال: حتي يقوم القائم إن شاء الله فإذا خرج القائم لم يبق كافر و مشرك إلاّ كره خروجه حتي لوكان كافر أو مشرك في بطن صخرة لقالت الصخرة يا مؤمن في بطني كافر أو مشرك فاقتله قال: فينحيّه الله فيقتله
Sumpah demi Allah takwil dan maksud hakiki dari ayat ini belum terjadi, aku bertanya: diriku adalah tebusan bagimu, kapan takwlian ini akan datang? Beliau bersabda:" saat Dia al-Qaim muncul. Maka saat Qaim muncul tiada satupun orng kafir atau orang musyrik yang mampu bersembunyi dari revolusi beliau, bahkan tiada sebongkah batupun yang dijadikan tempat persembunyian oleh kaum kafir dan musyrik kecuali dia akan memberi tahukan orang kafir itu kepada orang mukmin, seraya berkata: wahai orang mukmin ada orang kafir yang sedang bersembunyi di dalam diriku temukan dan bunuh dia! Beliau bersabda: Allah SWT akan menyingkap persembunyiannya itu dan orang mukmin itu akan membunuhnya"".
Dalam akhir penjelasan tentang ayat tadi, juga disebutkan beberapa hal yang mengindikasikan bahwa pada zaman munculnya Imam Mahdi as dunia akan bersih dari atribut kekufuran dan kemusyrikan dan agama yang hak akan menguasai seluruh muka bumi.
Dalam kitab tafsir Ali bin Ibrahim Qummi dalam menafsirkan ayat ini disebutkan:" sesungguhnya ayat ini turun berkenaan dengan Qaim keluarga Muhammad saw, -salam sejahtera atasnya-, dialah pemimpin yang dengannya Allah memenangkan agamanya atas agama-agama yang lain, maka dia akan memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana bumi telah dipenuhi oleh kezaliman dan kelaliman, dan ayat ini termasuk ayat yang takwliannya datang setelah turunnya.
Riwayat lain lain yang menjelaskan bahwa kezaliman yang akan diberantas oleh imam Mahdi as saat kemunculannya kelak adalah kezaliman jenis pertama adalah riwayat yang telah dinukil dari Imam Baqir as –walaupun konotasinya lebih luasa lagi dengan mencakup bid'ah dan perbuatan batil yang lain-, imam dalam menafsirkan ayat:
الذين إن مكنّاهم فيالارض أقاموا الصلوة و اتوا الزكوة و أمروا بالمعروف و نهوا عن المنكر و لله عاقبةالامور.
Mereka-mereka yang jika Kami berikan kemampuan, mereka melaksanakan shalat menunaikan zakat, memerintahkan kebaikan dan melarang kemungkaran dan di sisi Allah akhir dari segala sesuatu.
Imam bersabda:"
فهذه لا´ل محمد صلّي الله عليهم إلي آخر الائمة و المهديّ و أصحابه يملّكهم الله مشارق الارض و مغاربها و يظهر ] به [ الدين و يميت الله به و بأصحابه البدع و الباطل كما أمات السّفهاء الحقّ حتّي لايري أين الظلم و يأمرون بالمعروف و ينهون عن المنكر.
Ayat ini berkaitan dengan keluarga Muhammad saw sampai akhir umat, dan Allah akan memberikan kerajaan seluruh muka bumi baik di barat maupun di timur, dan dengannya Allah akan menggungulakn agamaNya dan dengannya pula Allah mematikan bid'ah-bid'ah dan hal-hal batil, sebagaimana orang-orang ediot telah mematikan kebenaran, dan tidak akan tampak di mana kezaliman itu dapat terlihat lagi, amar ma'ruf nahi anil munkar terperktekan di sana-sini.