Indonesian
Thursday 18th of July 2024
0
نفر 0

Mari Merawat Pohon Rumah Tangga dan Membuatnya Rindang!

Pernahkan anda mendapat keluhan dari seorang sahabat, teman, tetangga bahkan orang lain yang ingin mencurahkan isi hatinya. Ia mengeluh dan mencurahkan perasaan aneh yang sedang melanda kehidupannya. Keluhan yang sering disampaikan adalah sikap dan perilaku aneh suaminya saat menerima sms. Suaminya akan gelapan
Mari Merawat Pohon Rumah Tangga dan Membuatnya Rindang!

Pernahkan anda mendapat keluhan dari seorang sahabat, teman, tetangga bahkan orang lain yang ingin mencurahkan isi hatinya. Ia mengeluh dan mencurahkan perasaan aneh yang sedang melanda kehidupannya.
 


Keluhan yang sering disampaikan adalah sikap dan perilaku aneh suaminya saat menerima sms. Suaminya akan gelapan dan berubah wajahnya serta berusaha menjauh dan mencari tempat yang sepi untuk membaca sms itu. Bila istrinya mengambil dan bahkan mendekati hp-nya, ia betul-betul marah. Apakah sebab semua ini? Apakah ada perempuan lain yang masuk dalam rumah tangga mereka
 


Tidak hanya ketika menerima sms, tapi juga ketika pulang dari kerja. Suaminya akan mematikan hpnya saat memasuki rumah atau menyailennya. Ketika mau menelpon atau menerima ia berbicara sangat pelan dan mencari tempat yang sunyi. Tengah malam ada telpon dari nomer yang tidak dikenal istrinya.
 


Suatu hari tanpa sepengetahuan suaminya si istri berhasil memeriksa hp suaminya dan menemukan sms yang berisi kata-kata cinta antara suaminya dan no yang tidak ia kenal. Suaminya sering pulang pergi tidak jelas dan mencurigakan dan bahkan terlambat datang. Saat mau keluar dari rumah ia sangat memperhatikan penampilan lahiriahnya.
 


Si istri berkata, "Apa yang terjadi pada suamiku dan aku harus bagaimana?"
 


Ketika istri merasakan ada keanehan pada sikap dan tingkah laku suaminya dan ia menanyakan apa yang terjadi. Terkadang suami tidak mengaku dan berusaha menyembunyikan apa yang sedang terjadi. Namun, adakalanya suami dengan mudah menceritakan kepada istrinya bahwa ada perempuan lain dalam kehidupan mereka dan dengan percaya diri mengatakan ia telah jatuh cinta kepada perempuan tersebut. Bahkan ia mengaku bahwa hubungan mereka sudah berjalan lama tanpa sepengetahuan istrinya.
 


Wajar-wajar saja bila seorang wanita tidak rela menerima perempuan lain masuk dalam kehidupan mereka. Karena menurutnya cinta itu tidak bisa dibagi. Cinta itu hanya untuk dirinya dan ia tidak rela membagi cintanya.
 


Kini hubungan sembunyi-sembunyi semacam ini betul-betul menjamur. Apa sebabnya sehingga terjadi seperti ini? Apa sebenarnya yang terjadi sehingga hubungan suami istri menjadi dingin dan salah satu dari keduanya tertarik pada orang lain atau bahkan masing-masing dari mereka tertarik pada orang lain
 


Sebab-sebab terjadinya hubungan sembunyi-sembunyi atau istilahnya hubungan gelap ini bermacam-macam:
 


Pertama, faktor hawa nafsu
 
Bila pelaku hubungan gelap ini adalah seorang pemuja hawa nafsu dan mengalami dekadensi moral, maka ia akan senantiasa terlilit masalah ini. Ia akan menderita penyakit penyimpangan moral dan akhlak. Dan ini merupakan sebuah problem kejiwaan yang akarnya bisa dicari di masa lalunya.
 


Kedua, faktor cinta
 
Boleh jadi seseorang memiliki hubungan dengan orang lain secara sembunyi-sembunyi bukan karena dia seorang pemuja hawa nafsu dan bukan pula faktor spiritual tapi karena memang benar-benar jatuh cinta dan telah menjalin cinta yang kedua kalinya dan selanjutnya dan selanjutnya (ingat! stop dulu kalau sudah yang keempat)
 


Nah, terkait masalah cinta ini juga ada faktor-faktor pencetusnya. Mengapa seorang laki-laki jatuh cinta lagi dan memiliki hubungan sembunyi-sembunyi selain istri pertamanya? Beragam sebab bisa kita dapatkan.
 


Boleh jadi perkawinan mereka dulunya adalah perkawinan yang dipaksakan oleh kedua orang tua atau ketika masa perkenalan dan pertunangan tidak menunjukkan dirinya yang sebenarnya atau menutup-nutupi masa lalunya atau tidak terbuka dalam masalah-masalah yang seharusnya suami dan istri secara bersama mengetahuinya. Nah, biasanya kehidupan rumah tangga yang didasari dengan faktor-faktor tersebut, akan menjadikan hubungan keduanya dingin dan menjadikan salah satu dari keduanya membenci yang lainnya.
 


Namun, tidak sedikit juga perkawinan yang dibangun dengan dasar cinta satu sama lainnya. Tapi karena tidak adanya kecakapan dalam berumah tangga, tidak adanya pengetahuan yang cukup tentang masalah rumah tangga, terlalu idealis, tidak mau melihat dan menerima kenyataan yang ada, tidak menjalankan kewajibannya sebagai pasangan hidup dalam rumah tangga, tidak mengenal dengan baik karakter pasangannya, tidak menciptakan suasana menyenangkan dalam rumah tangga.
 


Nah, perkawinan seperti ini akan berakibat dingin. Yang menyebabkan suami atau istri akan mencari ketenangan di luar rumah dan mendapatkannya dari orang lain.
 


Ketika seorang istri menghadapi problem semacam ini ia berkata, "Selama ini aku telah menjalankan tugasku dengan baik sebagai seorang istri, aku tidak pernah melalaikan tugas-tugasku. Tapi mengapa suamiku melakukan hal ini?"
 


Ketika suaminya ditanya, ia menceritakan sesuatu yang tidak pernah terpikirkan oleh istrinya. Suaminya mengatakan, "Suatu hari istriku bercanda seraya berkata, "Siapa yang mau jadi istrimu?!"
 


Makanya aku menikahi seorang perempuan karena ingin membuktikan bahwa ucapannya tidak benar. Dia telah merendahkan dan menghina diriku."
 


Masih dalam kasus yang sama.
 


Seorang laki-lai ketika ditanya apa sebabnya ia menikah lagi secara diam-diam, mengatakan, "Saat aku pulang dari kerja, aku berharap mendapatkan sambutan dan ketenangan dalam rumah. Namun sebaliknya yang aku dengar adalah keluhan-keluhan dan aduan-aduan istriku akan ibu dan suadara perempuanku. Hal inilah yang membuatku mencari ketenangan di luar dengan menikah lagi secara diam-diam."
 


Laki-laki lainnya berkata, "Bertahun-tahun aku hidup bahagia di samping istriku. Aku sangat mencintainya. Namun dalam beberapa waktu aku mengalami tekanan baik pekerjaan maupun keuangan. Sementara pada saat yang sama ibuku jatuh sakit. Setelah pulang dari kerja aku harus pergi ke rumahnya untuk merawat dan mengerjakan pekerjaan-pekerjaannya. Di sisi lain saat itu juga ibu mertuaku meninggal dunia. Setiap aku pulang ke rumah dalam kondisi lelah, aku melihat istriku selalu duduk di sudut rumah menangis. Di saat-saat itulah aku bertemu dengan seorang perempuan. Aku tertarik dengan tutur katanya yang lembut, apalagi di saat aku benar-benar membutuhkan perhatian dan ketenangan. Aku merasa ia telah memberikan ketenangan tersendiri untukku. Sudah lama aku menunggu masa-masa seperti ini. Ketika aku berbincang-bincang dengannya aku merasa lega dan nyaman. Dari situlah kami mengambil keputusan untuk menikah dan berlanjut."
 


Ada lagi seorang laki-laki berkata, "Jam kerjaku panjang dan penuh stress dan susah. Namun istriku tidak memahaminya sama sekali. Ketika aku kembali ke rumah, ia selalu mengajakku untuk keluar belanja pelbagai macam perabotan. Selain itu, istriku juga masih sekolah sehingga dia tidak begitu memperhatikanku. Kadang karena kelelahan terkadang juga karena ujian.
 


Suatu hari aku pulang dari kerja dalam keadaan lelah dan lapar. Aku ingin makan makanan yang hangat dan bergizi. Namun dia hanya menyiapkan sebuah makanan siap saji untukku. Aku benar-benar marah dan meninggalkan rumah dan makan di restoran dan begitulah seterusnya sampai akhirnya laki-laki ini menikah kembali dengan perempuan lain sebagaimana kasus-kasus sebelumnya.
 


"Istriku selalu memperhatikan kebersihan dan kerapian rumah. Ia melaksanakan tugasnya sebagai ibu rumah tangga dengan baik, tapi ia tidak pernah memperhatikan penampilannya di depanku. Ia tidak pernah menghiasi dan mendandani dirinya di depanku. Sebaliknya, bila mau hadir undangan atau keluar rumah, berlama-lama ia menghias dirinya di depan cermin dan memakai pakaian yang bagus-bagus. Sementara ia tidak pernah melakukan hal ini untukku.
 


Berbeda jauh dengan istri keduaku, ia senantiasa tidak sabar menunggu kedatanganku. Bila aku datang menjenguknya, ia selalu tampil dengan pakaian dan dandanan yang indah. Aku benar-benar takjub memandangnya...
 


Ini semua adalah keluhan-keluhan para suami yang telah menikah lagi. Masing-masing dari mereka merasakan adanya sebuah kekurangan dan tidak terpenuhinya kebutuhan mereka.
 


Bila seorang istri melaksanakan tugasnya dengan baik. Ia memenuhi kebutuhan suaminya. Menciptakan suasana yang tenang dan menyenangkan dalam rumah. Merias dan mempercantik dirinya untuk suaminya. Merapikan dan mempercantik tatanan rumah. Memakai pakaian-pakaian yang cerah dan modis. Memenuhi semua kebutuhan anak-anaknya ketika suaminya tidak ada di rumah, sehingga ketika suaminya datang perhatiannya hanya untuk suaminya saja. Meninggalkan sikap mengeluh tentang ibu mertua, ipar dan sebaginya dan menggantinya dengan berbicara dengan baik dan menenangkan. Tidak memaksa suaminya beli ini dan itu, tapi menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaannya kepada suaminya yang seharian lelah bekerja, tentu tidak akan ada seorang perempuan pun yang akan bisa mengambil posisinya.
 


Keluhan yang paling banyak disampaikan oleh para suami akan istrinya adalah masa-masa setelah kelahiran anak.
 


Setelah kelahirnan anak, istri tidak banyak menaruh perhatian kepada suaminya. Tentunya ibu-ibu juga mengeluh bahwa mereka sangat repot merawat bayinya.
 


Bila seorang wanita pada saat yang sama sebagai ibu rumah tangga dan ibu anaknya sekaligus sebagai istri, Allah pasti memberikan kemampuan dan kekuatan kepadanya untuk menjalankan tugas-tugas dan kewajibannya.
 


Dengan memrogram kehidupannya dengan baik, ia tidak saja bisa melakukan tugas-tugasnya dengan baik bahkan bisa menjadi sumber ketenangan suami dan anak-anaknya.
 


Intinya, kaum laki-laki bukan makhluk yang rumit. Cukup perhatikan dengan baik dan penuhi kebutuhan-kebutuhannya.
 


Wejangan buat ibu-ibu:
 


"Anggaplah suami-suami kalian sebagai anak, perlakukan mereka sebagai anak sekaligus suami! Yakni sayangi dan perhatikan mereka seperti seorang ibu yang menyayangi dan memperhatikan anaknya serta penuhilah kebutuhan-kebutuhannya. Namun jangan mengontrol mereka seperti seorang ibu yang mengontrol anaknya."
 


"Jangan mengontrol hp-nya. Jangan kontrol pulang perginya. Bila suami anda menerima sms atau telpon yang mencurigakan, jangan perkeruh masalah. Jangan buka kesempatan masuk bagi orang lain. Jangan marah-marah dan jangan meninggalkan rumah kemudian pergi ke rumah orang tua anda. Jangan membalas dengan sikap yang sama tapi tunjukkan kasih sayang kepadanya. Penuhi kebutuhan jasmani, biologi, jiwa dan spiritualnya. Dengan mengambil sikap yang baik sedikit demi sedikit suami anda akan kembali lagi kepad anda. (IRIB Indonesia / Emi Nur Hayati)
 


Disadur secara bebas dari buku "Amuzesh ha-ye Badaz Izdevaj Wa Aine Shouhardari.


source : irib
0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

Pentingnya Persaudaraan Ditengah Umat Islam
Nabi Muhammad SAW Dalam Kitab Suci Agama Hindu!
Imam Ali Menjemput Kesyahidan
Siapa Pembantai Imam Husayn dan pengikutnya di Karbala?
Kenalkah Kau dengan al Husain, Cucu Kesayangan Nabi?
Mengurai Makna Syair Sufi
15 Bagian Binatang Berkaki Empat yang Tidak Boleh Dimakan.
5 Shafar, Syahadah Sayidah Ruqayah as
Apakah ada dalam al-Quran sebuah ayat yang berbicara tentang estetika dan keindahan?
Membaca Salafi, Wahabi dan Khawarij

 
user comment