Indonesian
Thursday 2nd of May 2024
0
نفر 0

Sejenak Bersama Al-Quran: Taubat Penyelamat Manusia

Allah Swt berfirman: “Dan mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus
Sejenak Bersama Al-Quran: Taubat Penyelamat Manusia


Allah Swt berfirman:


 
 
 
 
“Dan mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Tatkala mereka (kaum Yunus itu) beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai kepada waktu yang tertentu.” (QS. Yunus: 98)
 
 
 
Sekalipun surat Yunus menjelaskan secara detil tentang sejarah Nabi Nuh dan Musa as, tapi surat ini tetap dinamakan surat Yunus. Padahal dalam surat ini hanya memuat kisah kaum Nabi Yunus as yang bertaubat dan itupun disinggung hanya dalam satu ayat. Walaupun demikian, penamaan surat ini dengan surat Yunus mungkin disebabkan pentingnya apa yang dilakukan oleh kaum Nabi Yunus as. Karena pada akhirnya bertaubat dan Allah Swt menerima taubat mereka.
 
 
 
Imam Shadiq as berkata, “Nabi Yunus as berdakwah kepada kaumnya sejak usia 30 hingga 63 tahun, tapi hanya dua orang yang beriman kepada apa yang dibawanya. Nabi Yunus as kemudian melaknat mereka lalu pergi meninggalkan kaumnya. Satu dari dua orang yang beriman kepada beliau adalah seorang bijaksana dan berilmu. Ketika menyaksikan Nabi Yunus as melaknat kaumnya dan pergi meninggalkan mereka, ia naik ke tempat yang agak tinggi dan memperingatkan mereka. Warga yang mendengar ucapannya menyadari kesalahan yang selama ini dilakukan dan dengan  petunjuknya mereka bergerak ke luar kota. Mereka berusaha menjaga jarak dengan anak-anaknya lalu mulai bermunajat kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya, hingga Allah Swt menerima taubat mereka. Nabi Yunus as kembali ke kota itu, tapi menemukan warganya tidak binasa. Beliau terkejut dan bertanya apa yang terjadi. Mereka menjelaskan kepada Nabi Yunus as apa yang terjadi sepeninggalnya.”[1]
 
 
 
Benar, sekalipun manusia telah berada di bibir jurang, tapi ia masih dapat menolong dirinya sendiri. Karena iman dan taubat pada waktunya dapat menyelamatkan manusia dari kemurkaan ilahi dan membatalkan azab, sekaligus menjadikan manusia bahagia.
 
 
 
Dalam sejarah kaum nabi-nabi terdahulu yang mendustakan ucapan mereka hanya kaum Nabi Yunus as yang bertaubat pada waktunya lalu beriman kepada apa yang diajarkannya, sehingga dapat selamat dari azab ilahi. (IRIB Indonesia / Saleh Lapadi)
 
 
 
Sumber: Mohsen Qaraati, Daghayeghi ba Quran, Tehran, Markaz Farhanggi Darsha-i az Quran, 1388 Hs, cet 1.
 


--------------------------------------------------------------------------------


[1] . Tafsir Majma’ al-Bayan dan as-Shafi.


source : irib
0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

Apakah Islam memperbolehkan kita untuk bernadzar untuk selain Allah?(2)
Penjelasan Al-Qur’an mengenai Faktor-faktor Penyebab Kesesatan
Antara Al-Qur’an dan Al-Furqan
Peringatan Asyura, 10 Muharram
Hidupmu Bergantung dengan Apa yang Kau Makan !
Tujuh Fakta Syiah di Arab Saudi
Tauhid dan Syirik dalam Pandangan Al-Qur'an
Apakah Mushaf Fathimah adalah Quran Syiah?
Dari sudut pandang al-Qur'an, apakah manusia itu merupakan makhluk yang amat zalim ...
Kisah Sayyidina Ali ra dan 3 Orang Yahudi Tentang Ashabul Kahfi

 
user comment