Salah satu pemimpin Gerakan Rakyat Yaman, Ansarullah menilai kelanjutan perang di Yaman sebagai keinginan Amerika Serikat dan partisipasi negara ini.
Ali al-Qahoom dalam pernyataan terbaru menyebut John Kerry, Menteri Luar Negeri AS memiliki keterlibatan dalam krisis Yaman dan bekerjasama dengan Arab Saudi terkait hal ini. Demikian dilansir FNA mengutip El Khabar.
Ia mengatakan, serangan pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi ke Yaman dengan peralatan militer AS telah membuktikan pengontrolan krisis ini oleh Pentagon.
Al-Qahoom menambahkan, pengakuan Kerry dalam mendukung Arab Saudi untuk mengagresi Yaman menunjukkan dimulainya tahap baru dalam krisis di negara ini.
"Selama AS mengarahkan perang, maka PBB tidak akan mampu untuk menciptakan perdamaian di Yaman," ujarnya.
Anggota senior Ansarullah itu lebih lanjut membatah segala bentuk kelemahan rakyat Yaman untuk siap berkorban disebabkan kelanjutan krisis di negara ini.
"Rakyat Yaman telah membayar mahal untuk mencapai kehidupan yang penuh martabat, kemuliaan dan kebebasan," tegasnya.
Menurutnya, gerakan anti-rakyat Yaman yang dilakukan AS bertujuan untuk mendominasi negara ini melalui proses yang tampaknya politik.
Menlu AS pada awal pekan ini telah bertemu dengan mitranya dari Arab Saudi, Adel al-Jubeir di Riyadh.
Kerry menyatakan dukungan Washington kepada Riyadh dalam agresi militer ke Yaman. Menlu AS mengklaim bahwa kelompok al-Houthi merupakan bahaya besar bagi persatuan nasional Yaman. (IRIB Indonesia/RA)
source : irib