Imam Hasan as setiap tahun terbiasa berjalan kaki menuju Mekah. Di tengah perjalanan, kaki beliau terluka dan melepuh karena kelelahan. Salah seorang pesertanya kepada beliau berkata, “Kondisi Anda tidak baik. Lebih baik beristirahatlah supaya kaki Anda membaik dan kelelahan berjalan akan menghilang.”
Imam Hasan as berkata, “Baiklah, di tempat peristirahatan berikutnya kita akan beristirahat. Di sana kita akan melihat seorang lelaki kulit hitam. Dia memiliki minyak yang bila dioleskan pada kakiku, maka akan membaik.”
Begitu sampai di tempat peristirahatan berikutnya, datanglah seorang lelaki kulit hitam kepada mereka. Ketika lelaki kulit hitam itu melihat Imam Hasan as, dia langsung mengeluarkan minyak dari kantongnya dan menjualnya pada rombongan. Seorang lelaki yang menyertai Imam Hasan as terheran-heran. Ia berpikir bahwa prediksi Imam Hasan as benar. Dari mana beliau tahu kalau kita akan bertemu dengan lelaki ini.
Di saat lelaki peserta Imam Hasan as ini berpikir, lelaki penjual obat itu memberikan obatnya kepada Imam dan memaksa untuk tidak mengambil uang dari Imam.
“Wahai Putra Rasulullah! Saya tidak akan mengambil uang obat yang tidak seberapa ini! Sebagai gantinya, doakan saya dan mohonkan kepada Allah; agar istri saya melahirkan seorang anak lelaki yang sehat dan mencintai Allah serta mencintai Anda Ahlul Bait.
Imam Hasan as berkata, “Hai lelaki! Ketika Engkau datang ke sini, ia mulai merasakan sakitnya kelahiran. Sekarang pulanglah dengan hati tenang untuk menemuinya dan ketahuilah bahwa doamu sudah terkabulkan!”
Lelaki tersebut gembira mendengar ucapan Imam Hasan dan segera menuju ke rumahnya. Ia tidak percaya akan apa yang dilihatnya. Istrinya melahirkan seorang anak lelaki yang sehat. Lelaki itu langsung kembali lagi menemui Imam dan mengabarkan kelahiran putranya dan mendoakan Imam.
Imam Hasan mengoleskan minyak yang ada, ke kakinya dan dan hilanglah rasa sakit yang ada di kakinya. Anak lelaki itupun tumbuh besar dan semakin besar, sampai akhirnya ia termasuk bagian dari sahabat Imam Hasan yang ikhlas dan setia dan dia menjadi seorang penyair hebat dan menciptakan sebanyak lebih dari 2300 syair yang panjang tentang posisi dan kedudukan Ahlul Bait Rasulullah Saw. (IRIB Indonesia / Emi Nur Hayati)
Sumber: Sad Pand va Hekayat; Imam Hasan as.
source : irib