Indonesian
Monday 6th of May 2024
0
نفر 0

Menolak Jadi Budak Seks ISIS, 250 Perempuan Mosul Dieksekusi Mati

menyusul jatuhnya Mosul, kota terbesar kedua di Irak, di tangan ISIS, pimpinan ISIS menerapkan aturan pelaksanaan jihad al nikah yang harus ditaati oleh warga perempuan Mosul yang cukup umur dengan dalih melaksanakan Syariah. Bagi p
Menolak Jadi Budak Seks ISIS, 250 Perempuan Mosul Dieksekusi Mati

menyusul jatuhnya Mosul, kota terbesar kedua di Irak, di tangan ISIS, pimpinan ISIS menerapkan aturan pelaksanaan jihad al nikah yang harus ditaati oleh warga perempuan Mosul yang cukup umur dengan dalih melaksanakan Syariah. Bagi perempuan akan menghadapi hukuman berat jika mereka menolak melaksanakan aturan tersebut.

Mamzuni, pimpinan Partai Demokrat Kurdistan (KDP)  dari Mosul, dalam pernyataannya dihadapan pers  mengatakan bahwa hidup ini terlalu sulit bagi perempuan di Mosul karena aturan ketat ISIS dikenakan pada mereka. ISIS mulai memilih wanita dari Mosul dan memaksa mereka untuk menikah dan para militan menyebutnya jihad seksual (jihad al-nikah). Bagi perempuan yang menolak untuk tunduk kepada praktek ini akan dieksekusi.

"Sedikitnya 250 gadis Mosul telah dieksekusi militan ISIS karena menolak untuk dijadikan budak seks atas nama jihad dan syariat Islam.” Ungkapnya.

“Bahkan, keluarga si gadis juga tidak luput dari hukuman berat, jika menolak menyerahkan anak perempuannya yang diminta ISIS. ISIS menyebut aturan itu, sebagai syariat Islam dan yang menolaknya sama dengan menentang syariat karenanya patut untuk dibunuh.” Tambahnya.

Ghayas Surchi, seorang mantan pejabat di Mosul juga memberikan kesaksiannya dengan mengatakan, bahwa banyak pelanggaran HAM yang dilakukan ISIS di Mosul khususnya terkait dengan hak-hak kaum perempuan.

Surchi menambahkan bahwa perempuan dilarang untuk pergi keluar sendirian di Mosul dan mereka harus sepenuhnya menutup seluruh anggota badannya ketika mereka berada di ruang publik. Anak perempuan dan anak laki-laki juga tidak diizinkan untuk melihat satu sama lain dan berbicara, karena itu, perempuan tidak punya hak untuk memilih dan menentukan pasangan hidupnya.

Dia juga menambahkan, perempuan non muslim nasibnya jauh lebih naas, sebab selain dipaksa menikah, mereka juga diperjual belikan di pasar budak.  

ISIS menguasai Mosul pada bulan Juni 2014 dan sejak saat itu telah membawa prahara dan penderitaan yang tak berkesudahan bagi penduduk setempat. Khususnya bagi kaum perempuan, dan mereka yang menolak tunduk pada ISIS.


source : abna24
0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

Subhanallah, Jamaah Masjidil Haram Akan Difasilitasi Helikopter
Penembak Gelap Wahabi Tewaskan Imam Masjid Syiah
Amra Babich, Walikota Pertama di Eropa Memakai Hijab
Majelis Ulama Bahrain Keluarkan Pernyataan Keras Tolak UU Keluarga yang Disahkan Parlemen
Pameran Miniatur Al-Quran Terkait Abad Keduapuluh di Anur-Perancis
Serangan ke Huseiniyah Haidariah di Arab Saudi, Lima Gugur
Arab Saudi akan Menderita Kekalahan Telak di Yaman
Arab Saudi dan Pengkhianatan Keluarga Sa'ud
Amir Front Al Nusra di Idlib, Suriah Tewas
Gubernur Perempuan Ahlus Sunnah Iran, Turut menjadi Korban dalam Tragedi Mina

 
user comment