Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Ahad (21/8) bertepatan dengan Hari Masjid Sedunia dan dalam pertemuan dengan imam-imam masjid Provinsi Tehran, menilai masjid sebagai inti perlawanan budaya dan markas aktivitas kemasyarakatan.
Rahbar menuturkan, dalam sejarah Islam, masjid adalah pusat konsultasi, kerja sama dan pengambilan keputusan dalam masalah-masalah penting sosial, politik dan militer.
Terkait falsafah penentuan Hari Masjid Sedunia, Rahbar menjelaskan, di bawah tekanan dan desakan Republik Islam Iran, juga karena pembakaran Masjid Al Aqsa oleh rezim Zionis Israel dan dengan maksud perlawanan umat Islam atas Israel, hari ini ditetapkan di Organisasi Kerjasama Islam, OKI dan hal itu harus diperhatikan dalam visi ini.
Ayatullah Khamenei juga menyebut Revolusi Islam Iran sebagai guncangan keras yang menghantam pilar-pilar kubu imperialis.
"Berkat Islam Revolusioner, tujuan utama imperialis dunia yaitu menguasai kawasan, gagal dan Amerika Serikat di kawasan Asia Barat secara praktis sudah kalah," ujarnya.
Rahbar menambahkan, jka tidak ada iman dan komitmen dalam diri rakyat terhadap Islam, Iran juga pasti seperti yang lainnya, sudah tunduk di bawah Amerika dan non-Amerika, oleh karena itu kemarahan mereka atas keimanan masyarakat, sangat dalam dan tidak ada akhirnya.
Ia menegaskan, di tengah semua permusuhan luas, tegas, terbuka, tersembunyi dan rumit, kekuatan-kekuatan zalim dan arogan, Republik Islam Iran dari hari ke hari justru semakin kuat dan kokoh, dan berkat keimanan serta persatuan masyarakat, konspirasi-konspirasi akan terus gagal.
Rahbar menerangkan, Islam sekuler dan yang terbatas hanya pada ibadah, baik ibadah individu maupun sosial, bahkan jika punya pendukung banyak sekalipun, tidak akan pernah dimusuhi oleh kubu imperialis, apa yang dimusuhi imperialis dunia adalah Islam yang kuat yang membentuk pemerintahan politik-sosial dan membimbing masyarakat ke arah kebahagiaan hakiki di dunia dan akhirat.
source : abna24