, fitnah terhadap Syiah dan Iran tidak juga berhenti meski telah berkali-kali diklarifikasi dan dibantah. Di hari raya Idul Adha, hari yang semestinya disucikan oleh seluruh kaum muslimin, beberapa media berita di Indonesia justru menebar fitnah dan berita hoax mengenai Iran dan muslim Syiah. Indosiar dan Portal Piyungan diantara media yang menyebut warga Iran (atau Syiah) melakukan wukuf dan haji di Karbala.
Kritik keras yang dilontarkan Iran atas Arab Saudi yang disebutnya tidak becus mengelola pelaksanaan haji pasca tragedi Mina pada penyelenggaraan haji tahun 2015 yang merenggut korban jiwa lebih dari 2000 orang jamaah haji, dibalas otoritas Arab Saudi dengan melarang jamaah dari Iran untuk melaksanakan haji tahun ini. Absennya jamaah dari Iran pada pelaksanaan haji tahun ini, justru dimanfaatkan pihak-pihak tertentu untuk menyebar fitnah dan semakin menyudutkan Iran. Sejumlah media menyebut warga Iran naik hajinya ke Karbala dengan maksud menunjukkan bahwa warga Iran yang Syiah beda dengan kaum muslimin pada umumnya yang naik hajinya ke Mekah, Arab Saudi.
Sama dengan muslim di Indonesia yang pada umumnya mentradisikan ziarah ke makam orang tua atau sanak keluarga yang telah meninggal dunia pada momen-momen hari raya (hari raya Idul Fitri dan Idul Adha), warga Syiah Iran pun demikian. Hanya saja, makam-makam imam-imam mereka, dalam keyakinan mereka jauh lebih utama untuk diziarahi pada hari-hari raya Islam. Oleh karena itu, disetiap momen-momen peringatan Islam, makam-makam Imam-imam Syiah dipadati muslim Syiah dari berbagai negara. Tidak terkecuali pada momen Idul Adha. Pada 9 Dzulhijjah misalnya (yang dikenal dengan sebutan hari Arafah), umat Islam Syiah memadati makam-makam imam mereka sembari menggelar doa bersama yang mereka sebut pembacaan doa Arafah.
Tradisi pembacaan doa Arafah setidaknya terpusat di makam Imam Husain di Karbala, makam Imam Ali di Najaf dan makam Imam Ridha di Qom, Iran. Jutaaan muslim Syiah memadati tempat-tempat yang mereka yakini suci tersebut. Pembacaan doa Arafah inilah yang secara sepihak disebut wukuf atau haji oleh kelompok-kelompok yang kerap menyebar black campaign atas Syiah, sementara umat Islam Syiah sendiri tidak pernah menyebut amalan yang mereka lakukan dimusim haji tersebut sebagai wukuf apalagi haji.
Setiap tahunnya (kecuali tahun ini karena diblokir rezim Saudi) seratusan ribu warga Iran menjalankan ibadah haji di Mekah dengan aman. Tidak ada fatwa ulama Syiah satupun yang menyebut, ziarah ke makam-makam Imam mereka dapat menggantikan wajibnya amalan haji bagi yang telah mampu melakukannya.
Berikut ini aktivitas muslim Syiah di hari Arafah disejumlah kota penting Syiah. Amalan yang mereka lakukan adalah pembacaan doa Arafah bukan wukuf atau haji:
source : abna24