Hari ini 10 Rabiul Awwal adalah hari bahagia untuk Ahlul Bayt as, sebagai hari pernikahan antara Rasulullah saww dan Sayidah Khadijah as. Kita ketahui bahwa sayidah Khadijah adalah Wanita termulia dan termasuk empat wanita penghulu surga kelak.
Muhammad ibn Ismail Bukhari meriwayatkan dalam Shahihnya bahwa Sayidah Khadijah adalah salah satu penghulu wanita surga.
Bukhari berkata,
حدثني أَحْمَدُ بن أبي رَجَاءٍ حدثنا النَّضْرُ عن هِشَامٍ قال أخبرني أبي قال سمعت عَبْدَ اللَّهِ بن جَعْفَرٍ قال سمعت عَلِيًّا رضي الله عنه يقول سمعت النبي صلى الله عليه وسلم يقول خَيْرُ نِسَائِهَا مَرْيَمُ ابْنَةُ عِمْرَانَ وَخَيْرُ نِسَائِهَا خَدِيجَةُ
(البخاري الجعفي، محمد بن إسماعيل ابوعبدالله (متوفاي256هـ)، صحيح البخاري، ج 3 ص 3248، تحقيق د. مصطفي ديب البغا، ناشر: دار ابن كثير، اليمامة – بيروت، الطبعة: الثالثة، 1407 – 1987.
Rasulullah saww bersabda, “ Sebaik-baik wanita adalah Maryam putri Imran dan Khadijah as.
Pengakuan Aisyah ra terhadap keutamaan Sayidah Khadijah as
Bukhari melaporkan dalam kitab Shahihnya,
حدثنا سَعِيدُ بن عُفَيْرٍ حدثنا اللَّيْثُ قال كَتَبَ إلي هِشَامٌ عن أبيه عن عَائِشَةَ رضي الله عنها قالت ما غِرْتُ على امْرَأَةٍ لِلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم ما غِرْتُ على خَدِيجَةَ هَلَكَتْ قبل أَنْ يَتَزَوَّجَنِي لِمَا كنت أَسْمَعُهُ يَذْكُرُهَا وَأَمَرَهُ الله أَنْ يُبَشِّرَهَا بِبَيْتٍ من قَصَبٍ وَإِنْ كان لَيَذْبَحُ الشَّاةَ فَيُهْدِي في خَلَائِلِهَا منها ما يَسَعُهُنَّ.
(البخاري الجعفي، محمد بن إسماعيل ابوعبدالله (متوفاي256هـ)، صحيح البخاري، ج 3 ص 1388، تحقيق د. مصطفي ديب البغا، ناشر: دار ابن كثير، اليمامة – بيروت، الطبعة: الثالثة، 1407 – 1987.)
Aisyah ra berkata,
“ Aku tidak pernah merasakan Iri melebihi keirianku terhadap Khadijah. Saya tidak pernah bertemu dengannya dan ketika Rasulullah saww menikahiku, Ia telah wafat. Aku iri padanya karena Rasulullah saww selalu berkata tentangnya dan mengenangnya. Terlebih Allah swt telah memberikan kabar gembira Khadijah dengan surga dan istana yang terbuat dari emas dan yaqut.
Setiap kali Rasulullah saww menyembelih hewan kurban, ia selalu mengirimnya kepada sanak kerabat dan sahabat Khadijah.”
Apakah Sayidah Khadijah seorang Janda?
Ulama Islam dan ahli sejarah disini berselisih pendapat, namun saya akan ringkas pandangan-pandangan ulama terkait masalah ini:
1. Sebagian Ulama berpendapat bahwa Rasulullah saww ketika menikahi perawan, maka itu hanyalah Aisyah semata, selainnya adalah janda.
2. Ulama Sunah berpendapat bahwa Khadijah as pernah menikah dengan Utayyaq bin A’idz dan dikaruniai seorang putri bernama Jariyah. Setelah Wafat utayyaq, Khadijah as menikah dengan Abu halah ibn Zurarah ibn Nabas ibn Adi tamimi
3. Sebagian Ulama mengatakan khususnya Ulama syiah bahwa wanita perawan yang dinikahi Rasulullah saww hanyalah Aisyah tidaklah benar, itu adalah distorsi sejarah yang disengaja untuk menjatuhkan kesucian Sayidah Khadijah dan kesucian Rahim yang mengandung dan melahirkan Ummu Abiha Kaustar Ali Muhammad sayidah Fatimah Azzahra ibu dari para Imam Maksumin as.
Tentunya setiap Klaim membutuhkan argumentasi dan klaim ini didukung Ulama Sunnah yang bernama Abul Qasim Ismail ibn Muhammad Isfahani ia berkata,
وكانت خديجة امرأة باكرة ذات شرف ومال كثير وتجارة تبعث بها إلى الشام فتكون عيرها كعامة عير قريش.
(الأصبهاني، أبو القاسم اسماعيل بن محمد بن الفضل التيمي (متوفاى535هـ)،دلائل النبوة، ج 1 ص 178، تحقيق: محمد محمد الحداد، ناشر: دار طيبة – الرياض، الطبعة: الأولى، 1409هـ.)
“Sayidah Khadijah adalah seorang Gadis perawan yang memiliki kemuliaan dan harta yang berlimpah. Barang dagangannya ia kirim ke Syam yang mana barang dagangannya setara barang dagangan orang-orang quraisy keseluruhan.”
Menarik untuk disimak adalah argumentasi seorang ulama Syiah yang bernama Abul Qasim Kufi dalam kitabnya Istighatsah ia menulis,
Ahli sejarah dan Hadis dari kalangan Sunah maupun Syiah sepakat bahwa tidak ada satupun pria dari kalangan Quraisy, baik itu dari kalangan para pemuka, maupun saudagar kaya mendambakan pernikahan dengan Sayidah Khadijah dan telah melamar beliau namun ditolaknya dengan halus.
Namun ketika Sayidah Khadijah menikah dengan Rasulullah saww, seluruh wanita Quraisy mengambil jarak dan menjauh darinya serta meninggalkannya dengan berkata,
“Engkau telah menolak para pemuka dan saudagar-saudagar kaya Quraisy, namun menerima seorang pemuda yatim dan tidak memiliki harta sama sekali.”
Dalil dari riwayat diatas sangat tampak bahwa:
1. Para pembesar dan pemuka Qurasiy berharap bisa menikah dengan Khadijah, jika Khadijah seorang janda, tidak mungkin menjadi rebutan para pembesar dan saudagar terkemuka kaum Quraisy
2. Jika Khadijah seorang Janda, kenapa para wanita Quraisy begitu heboh ketika ia menikah dengan Rasulullah saww sehingga menjauhi dan memutuskan hubungan dengannya?
3. Jika ia pernah menikah sebelumnya dengan pria dari Bani Tamim, Seharusnya heboh dan para wanita Quraisy meninggalkannya dan berlepas diri atasnya, namun kenapa tidak heboh dan para wanita Quraisy masih berada disampingnya dan berhubungan dengannya?
Dan banyak dalil lainnya yang tidak mungkin satu persatu ditulis satu persatu disini seperti masalah nisbat Ummu kultsum dan Ruqayah sebagai putri-putri Khadijah kita akan bahas dilain kesempatan.
Saya ucapkan, selamat atas pernikahan sayidah Khadijah dan Muhammad Rasulullah saww kepada seluruh kaum muslimin, khususnya para pecinta Ahlul bayt as.