Setiap tanggal 21 Tir setiap tahunnya, rakyat Iran memperingati Pekan Kesucian dan Hijab (هفته عفاف و حجاب) yang diperingati dengan melakukan pawai dijalan-jalan sembari mengkampanyekan penggunaan hijab bagi kaum perempuan. Berikut ini catatan singkat dari redaksi ABNA mengenai latar belakang ditetapkannya 21 Tir sebagai hari yang mengawali peringatan pekan Kesucian dan Hijab di Iran.
Sewaktu Reza Khan memegang puncak kekuasaan di Iran, ia menunjukkan sikap permusuhan dan kebenciannya kepada Islam secara terang-terangan. Dalam setiap pidato-pidatonya ia kerap kali melontarkan ketidak sukaannya pada ulama dan penerapan aturan Islam seperti penggunaan hijab dan upacara-upacara keagamaan. Sampai pada puncaknya ia mengeluarkan kebijakan pelarangan penggunaan jilbab dan cadur (pakaian hijab tradisional Iran) dan menyerukan untuk berpakaian gaya pakaian barat yang dipercayanya sebagai simbol kemajuan dan modernitas. Lewat media-media pemerintah, Reza Khan menunjukkan pakaian jilbab dan ruhaniawan adalah mode pakaian ketinggalan zaman dan sudah semestinya ditinggalkan. Ia bahkan mewajibkan kepada semua laki-laki dewasa untuk mengenakan topi ala Barat.