Khatib Shalat Jumat Tehran mengatakan, Amerika Serikat kian hari meningkatkan kejahatannya, dan dukungan Washington kepada para penumpah darah dan pembunuh dunia telah menjadi biasa bagi Amerika.
Ayatullah Mohammad Ali Movahedi-Kermani mengatakan hal itu dalam khutbah kedua Shalat Jumat di Mushalla Imam Khomeini ra di Tehran, ibukota Republik Islam Iran, Jumat (14/7/2017).
Ia lebih lanjut menyinggung pembebasan kota Mosul Irak oleh militer dan pasukan relawan negara ini dari pendudukan kelompok teroris Takfiri Daesh (ISIS). "Pesan pembebasan Mosul adalah jika rakyat berdiri melawan para penindas, maka Allah Swt akan membantu mereka," ujarnya.
Haider al-Abadi, Perdana Menteri Irak yang mengunjungi Mosul pada Minggu, 9 Juli 2017 secara resmi mengumumkan kemenangan operasi pembebasan Mosul dari pendudukan Daesh dan menilainya sebagai kemenangan besar.
Ayatullah Movahedi-Kermani juga menyinggung adanya puluhan ribu teroris Daesh di Irak dan Suriah yang berasal dari 86 negara dunia. "Dukungan kepada para teroris termasuk rezim Zionis (Israel) merupakan hakikat utama AS," tegasnya.
Di bagian lain khutbahnya, Ayatullah Movahedi-Kermani menyinggung kekuatan militer dan pertahanan Angkatan Bersenjata Iran.
Ia menjelaskan, para pejabat AS mengakui kemampuan militer Angkatan Bersenjata Iran termasuk peralatan canggih pertahanan dan serangan rudal Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) ke posisi kelompok teroris di Suriah, serta menilai kekuatan militer negara ini sebagai salah satu tantangan negaranya.
Khatib Shalat Jumat Tehran juga menyinggung tindakan anti-Iran yang diambil AS untuk menekan ekonomi negara ini. Ayatullah Movahedi-Kermani menuturkan, rakyat Iran selama empat dekade lalu telah menahan diri dan bersabar atas semua tekanan dan mereka mendukung pemerintahan Republik Islam.
Khatib Shalat Jumat menyinggung faktor ketidakpercayaan negara-negara dunia kepada AS. Ia mengatakan, kepercayaan negara-negara kepada AS termasuk Mesir adalah sebuah pengkhianatan, sebab, Washington sama sekali tidak memberikan prestasi-prestasinya kepada bangsa-bangsa di kawasan.