![Jalan Menggapai Nikmat Jalan Menggapai Nikmat](https://erfan.ir/system/assets/imgArticle/2012/11/44744_55210_df.jpg)
Sumber :
Buku : taubat dalam naungan kasih sayang
Karya : Ayatullah Husein Ansariyan
Tak diragukan lagi bahwa segala bentuk pekerjaan dan usaha positif yang dikerjakan dalam rangka mencari nafkah, merupakan implementasi dari ibadah dan penghambaan kepada Allah Swt. Berkaitan dengan hal ini, Alllah Swt dalam berbagai ayatnya memerintahkan hamba-hambaNya untuk mengelola tanah, memperoleh rezeki yang halal, mencari nafkah dan melakukan perdagangan yang sehat. Jelas bahwa menaati perintah Allah Swt merupakan suatu bentuk dari ibadah. Dan ibadah ini akan mendapatkan imbalan dan pahala kelak di akhirat.
Berbagaicara positif dalam mencari nikmat materi, sepertiberdagang, jual beli, bertani, berkebun, beternak, menyamak, menjahit, menjadi guru, dan lain sebagainya, apabila dijalankansesuai dengan tata cara islam,maka akan memperoleh keberkahan dan curahan kasih sayang Allah Swt. Begitu juga sebaliknya, apabila seseorang mencari rizki atau nikmat materi dengan jalan yang dilarang oleh agama, maka ia akan dimurkai oleh Allah swt.
Berkenaan dengan hal ini, Allah Swt berfirman :
يا أَيُّهَا الَّذينَ آمَنُوا لا تَأْكُلُوا أَمْوالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْباطِلِ إِلاَّ أَنْ تَكُونَ تِجارَةً عَنْ تَراضٍ مِنْكُمْ وَلا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ إِنَّ اللهَ كانَ بِكُمْ رَحيماً
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kami saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu ; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”( surah: An-Nisaa Ayat : 29)
يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلاَلاً طَيِّبًا وَلاَ تَتَّبِعُوْا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (surah: Al-Baqarah Ayat : 168)
Hakikat nikmat halal adalah, sesuatu yang dihalalkan oleh Allah Swt, diperoleh dengan jalan yang diizinkanNya, dan digunakan seperlunya tanpa berlebihan. Dan nikmat yang haram adalah sesuatu yang diperoleh dengan cara yang menyimpang dari apa yang telah diizinkan Allah Swt, walaupun pada dasarnya merupakan barang yang halal, seperti makanan dan pakaian.
Dinukil dari buku taubat dalam naungan kasih sayang, karya Ayatullah Husein Ansariyan.