Pada waktu itu, Sayidah Khadijah as, istri Nabi Muhammad Saw sedang mengandung Sayidah Fathimah az-Zahra as. Sayidah Khadijah as merasakan bahwa janin yang berada dalam kandungannya berbeda dengan anak-anak yang lain. Karena janin dalam kandungannya itu berbicara dengannya!?
Sayidah Khadijah as menanti bayinya terlahir ke dunia dengan tidak sabar. Sayidah Khadijah as ingin segera memberikan kabar gembira kelahiran bayinya kepada Nabi Muhammad Saw, suami tercintanya. Menurut Sayidah Khadijah as, kelahiran anak penuh berkah ini pasti menggembirakan suaminya.
Tapi dalam penantian ini, janin yang berada dalam kandungannya berbicara dengan ibunya. Janin itu meminta ibunya agar bersabar dan dengan pikiran yang tenang menanti proses masa mengandungnya selesai dan waktu lahirnya kedunia tiba.
Sayidah Khadijah as menyembunyikan masalah ini dari suaminya. Beliau tidak memberi tahu suaminya bahwa anak yang sedang berada di dalam kandungannya berbicara kepadanya. Tapi suatu hari ketika Nabi Muhammad Saw masuk ke rumah dan mendengar Sayidah Khadijah as tengah berbicara dengan bayinya, Nabi Saw berkata, "Wahai Khadijah! Engkau sedang berbicara dengan siapa?"
Sayidah Khadijah as menjawab, "Dengan janin yang berada di dalam perutku. Ia menjadi teman akrabku selama ini. Ia memintaku sebagai ibunya agar bersabar menanti kelahirannya."
Nabi Muhammad Saw berkata, "Wahai Khadijah! Jibril as mengabarkan kepadaku bahwa janin yang ada dalam perutmu itu perempuan. Dari keturunannya akan lahir anak-anak saleh dan penuh berkah. Allah Swt berkehendak akan lahir dari keturunannya yang menjadi Imam dan pemimpin umatku serta menjadi pembimbing dan penolong umatku." (IRIB Indonesia / Saleh Lapadi)
Sumber: Sad Pand va Hekayat; Sayidah Fathimah Zahra as.
source : http://indonesian.irib.ir/