Indonesian
Sunday 28th of April 2024
0
نفر 0

Perkenalkan, Televisi Islam untuk Muslim Rusia

Perkenalkan, Televisi Islam untuk Muslim Rusia

 

REPUBLIKA.CO.ID, MOSCOW -- Komunitas Muslim Rusia kini punya rujukan alternatif informasi terkait Islam. Stasiun televisi AL-RTV adalah rujukan itu.

Tak sekedar berias wajah Islam,  stasiun televisi tersebut mencoba konsisten untuk menjalankan misinya. Satu bentuk konsistensi itu adalah membiasakan pengucapan 'Assalamualaikum' ketika membuka acara. Tentunya, hal sederhana ini patut diapresiasi. Karena pengucapan salam merupakan cermin budaya Islam yang perlu diperkuat dan disebarluaskan. "Satu masalah besar ketika Muslim tidak tahu apa itu Islam," ungkap Rustem Arifghanov, pembawa acara AL-RTV, seperti dikutip PRI's The World, Kamis (13/12).

Menurut Rustem, hal yang mendesak untuk kembali menjembatani Muslim Rusia dengan Islam setelah 70 tahun dipaksa menjadi atheis pada masa Uni Soviet. "Jadi, kita coba melalui saluran televisi ini untuk menceritakan kisah Muslim Rusia, bukan Muslim Timur Tengah, Turki, atau Iran," ucapnya.

Pemaparan itu, lanjut dia, akan mengantarkan Muslim Rusia pada realita sesungguhnya tentang Islam. Selanjutnya, Muslim Rusia akan memahami bagaimana nenek moyang mereka bertemu dengan Islam dan memelihara perdamaian dengan umat agama lain selama berabad-abad. "Tentu, kami harus mampu melakukan ini, " kata dia.

Analis Agama, Geraldine Fagan menilai masalah utama yang dihadapi Muslim Rusia adalah kegagalan pemerintah untuk menawarkan pendidikan Islam di Rusia. Kekosongan ini selanjutnya dimanfaatkan kelompok radikal untuk membawa ide radikal. Jadi, Muslim Rusia lebih banyak disisipi pemikiran asing ketimbang. "Pemerintah seharusnya mencoba untuk menandingi pemikiran asing dengan mendorong pendidikan Islam versi Rusia," kata dia.

Pakar Studi Islam, Universitas St. Petersburg, Alexander Sotnichenko mengatakan, AL-RTV bisa dikatakan berhasil menjalankan misinya apabila dialog diantara komunitas Muslim Rusia. Ini sangat penting guna memudahkan proses integrasi. "Rusia sendiri sebenarnya belum membangun identitasnya setelah Uni Soviet runtuh. Karena itu, kita butuh diskusi untuk mengetahui identitas. Jangan sampai kita takut berdiskusi," kata dia. 

Redaktur: Fitria Andayani
Reporter: Agung Sasongko

source : http://www.republika.co.id
0
0% (نفر 0)
 
نظر شما در مورد این مطلب ؟
 
امتیاز شما به این مطلب ؟
اشتراک گذاری در شبکه های اجتماعی:

latest article

Pesan Duka Cita atas Rahbar atas Wafatnya Ayatullah Khawansari
Kemenangan Revolusi Islam Iran dan Konspirasi Musuh
Suasana Peringatan Hari Asyura di Kota Kopenhagen Denmark
Israel Hentikan Visa untuk Pendukung Gerakan Boikot
Suasana Kota Qom yang Menghitam Menyambut Masuknya Bulan Muharram
2 Tentara Turki Tewas dalam Kontak Senjata dengan PKK
Kalap Karena Kalah, ISIS Ancam Habisi semua Tahanan
50 Orang Alami Keracunan Gas di Bandara Hamburg Ratusan Orang Terpaksa di Evakuasi
AS Dianggap Aktor Utama Kehadiran ISIS di Timteng
Jangan Biarkan Terjadi, Islam dan Al-Qur’an Kelak Tinggal Nama

 
user comment