Menurut Kantor Berita ABNA, Budayawan dan cendekiawan muslim Emha Ainun Najib yang dikenal dengan panggilan Cak Nun menjadi penceramah dalam acara kajian Ramadan yang bertajuk Sinau Quran, di Universitas Muhammadiyah] Malang (UMM), Jawa Timur.
Pengajian itu juga untuk memperingati malam Nuzulul Quran. Dalam ceramahnya dia menjelaskan jika di dalam Alquran, Islam itu satu, tidak terpecah dalam beberapa golongan, tidak ada istilah Islam nusantara dan lain sebagainya.
"Yang ada di dalam Alquran hanya Islam satu, utuh dalam satu kesatuan, jangan kemudian disalahartikan, yang menyebabkan umat Islam menjadi terpecah belah," katanya di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur, Minggu (5/7) malam.
Dia menegaskan umat Islam harus menguasai teknologi dan ilmu pengetahuan agar mampu menguasai peradaban dunia. "Seharusnya umat Islam itu memiliki peluang yang sangat besar untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga mampu memimpin peradaban dunia. Apalagi semua ilmu pengetahuan jelas sudah tertera di dalam Alquran," ujarnya.
Sebab, kata Cak Nun, Alquran yang diwahyukan oleh Allah kepada Nabi Muhammad untuk menjadi pedoman hidup manusia. Umat Islam tak boleh tertinggal dalam hak penguasaan teknologi, namun jangan sampai meninggalkan Alquran.
"Mari kita terapkan isi Alquran dalam seluruh aspek kehidupan. Kita wajib menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, namun jangan meninggalkan kitab suci Alquran," tandasnya. Selain itu, dalam ceramahnya Cak Nun juga menyampaikan bahwa nilai hakiki Alquran wajib diikuti oleh seluruh umat Islam, karena kitab suci Alquran itu menjadi pedoman kehidupan manusia dalam melakukan aktivitas sosial sehari-hari. "Alquran pun bisa menjadi pedoman umat Islam untuk bersatu," katanya, seperti dilansir Antara.
Pengajian dalam memperingati Nuzulul Quran tersebut diikuti oleh ribuan jamaah. Sekitar 5.000 jamaah 'tumplek blek' di halaman helipad UMM. Dalam ceramahnya itu, Cak Nun menyelipkan banyak pesan religius yang dipadukan dengan alunan musik Kiai Kanjeng. Kajian Ramadan di UMM yang dilakukan selama satu bulan penuh itu diawali dengan hadirnya Kapolri Jenderal Badrodin Haiti dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Din Syamsuddinbeberapa waktu lalu yang dihadiri anggota Muhammadiyah se-Jatim. [Merdeka]
source : abna