Sumber :
Buku : Syarah Doa Kumail
Karya : Ayatullah Husein Ansariyan
Kumail adalah manusia agung dan pribadi mulia nan suci. Keagungan dan kemuliaannya tersebut menyebabkan beliau syahid di tangan Hajjaj bin Yusuf al-Tsaqafi. Sebuah kesyahidan yang sebelumnya telah dikabarkan oleh Amirul Mukminin Ali as kepadanya.
Ketika Hajjaj bin Yusuf al-Tsaqafi diangkat sebagai gubernur Irak oleh penguasa zalim bani umayyah, dia melakukan pencarian terhadap kumail bin ziyad, dia ingin membunuh kumail dengan tuduhan pecinta dan pengikut ahhlulbait (seorang syiah), dimana kecintaan dan kepatuhan kepada ahlul bait merupakan kejahatan besar dalam kaca mata bani umayyah.
Kumail menyembunyikan dirinya dari hajjaj, lalu hajjaj melakukan penekanan kepada kerabat dan sahabat kumail dengan memutus hak-hak mereka atas baitul-mal. Mendengar kelakuan keji hajjaj tersebut, kumail berkata, “Tidaklah tersisa banyak dari umurku, aku tak ingin diriku menjadi sebab atas hilagnya rezeki dan hak sekelompok orang.”
Lalu, kumail keluar dari persembunyiannya dan menghampiri hajjaj, hajjaj berkata kepadanya,”Aku mencarimu guna membuhuhmu.” Kumail menjawab, “ Lakukanlah apa yang ingin kau lakukan, tidaklah tersisa banyak dari umurku, aku dan engkau akan kembali kepada Allah secepatnya, maulaku telah mengabarkanku bahwa engkau adalah pembunuhku.”
Ketika itu, hajjaj memerintahkan untuk memisahkan kepada kumail dari badannya.
Dinukil dari buku syarah doa kumail, karya Ayatullah Husein Ansariyan.