Berapa banyak dari umat Islam telah mengabaikan kewajiban amar makruf dan nahi mungkar, tapi tidak sedikit mereka yang melaksanakannya namun sebagiannya malah tidak efektif bahkan kontra produktif dari tujuannya, umat Islam harus menyadari bahwa Al Quran meski sesungguhnya merupakan hidayah tapi ia juga dapat dijadikan suatu yang menyesatkan, sesungguhnya ia menyembuhkan tapi malah justru dijadikan suatu yang merugikan.
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا
“Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (Al Isra’ 82)
Sebagian menjadikan amar makruf dan nahi mungkar sebagai komoditas politik
Sebagian telah menjadikan amar makruf dan Nahi mungkar sebagai media untuk membanggakan diri dan menghinakan orang lain
Sebagian telah menjadikan amar makruf dan nahi mungkar sebagai ajang untuk riya’ dan mempertontonkan diri seakan telah menjadi orang paling beragama
Sebagian menjadikan amar makruf dan nahi mungkar sebagai kesempatan untuk meluapkan dendam dan perhitungan pribadi
Bahkan sebagian telah melaksanakan kewajiban amar makruf dan nahi mungkar, malah justru dengannya lebih melakukan dosa besar
Sebagian melakukan amar makruf dan nahi mungkar namun malah dengannya mudah menuduh dan menfitnah orang lain juga mempermainkan kehormatannya
Sebagian dengan motivasi beramar makruf dan nahi mungkar, namun malah mengkafirkan orang lain bahkan dengannya malah melakukan kejahatan paling keji
Sebagian padahal merupakan para penjahat besar namun masih berfikir untuk melakukan amar makruf dan nahi mungkar kepada yang lain
Sebagian tidak mengenal apa itu makruf dan apa itu mungkar tapi dengan kebodohannya melakukan amar makruf dan nahi mungkar …
Didalam Al Quran Allah SWT setelah memerintahkan amar makruf dan nahi mungkar Dia menegaskan untuk tidak menjadi orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih
وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ, وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ تَفَرَّقُوا وَاخْتَلَفُوا مِن بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْبَيِّنَاتُ ۚ وَأُولَٰئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat…” (Aal-Imran 104-105)
Yang dimaksud adalah didalam amar makruf dan nahi mungkar tidak ada perpecahan dan tidak ada pula perselisihan, tidak ada pertikaian dan tidak ada pula fitnah dan tuduhan, tidak ada tendensi politis dan tidak ada pula mengkafirkan yang lain, tidak ada kesombongan dan tidak ada pula riya’, tidak ada menghinakan yang lain tidak ada pula kriminalitas dan kejahatan bahkan tidak ada pula kebodohan…
Amar makruf qurani adalah aktifitas ibadah yang tulus, lembut, dengan kerendahan hati, ilmu, memperbaiki, mulia dan bijak.
Amar makruf qurani adalah kegiatan yang menghidupkan secara menyeluruh sendi-sendi kehidupan, menyatu dan berpadu dalam harapan kebajikan dan perbaikan, perngembangan diri dan kritik membangun secara mulia.
Kini sesungguhnya betapa umat Islam dalam ibadah mereka harus bertaubat kepada ibadah yang sesungguhnya..!