Sumber :
Buku : taubat dalam naungan kasih sayang
Karya : Ayatullah Husein Ansariyan
Oleh karena itu, menjadi jelas bahwa sifat sombong dan takabur akan menjauhkan manusia dari naungan rahmat dan kasih sayang Tuhan. Itulah sebabnya diwajibkan kepada manusia untuk menghindari sifat takabur dan sombong. Sedangkan sifat rendah hati (tawadhu) dapat mendekatkan manusia kepada Allah Swt dan mendorong manusia memasuki naungan penghambaan kepada Sang Khalik. Sifat ini juga mampu mendorong seseorang untuk mengakui segala kesalahannya di hadapan Tuhan dan bertaubat di jalan-Nya. oleh karena itu, seorang manusia harus bersikap rendah diri dihadapan Allah Swt, dan kembali kepadan-Nya dengan tunduk dan menangis, juga berjanji untuk berhenti berbuat dosa dan memperbaiki semua yang telah dilakukannya.
Dalam hadis Qudsi disebutkan bahwa Allah Swt berkata kepada Nabi Musa as,
“Wahai putra Imran, datanglah ke naunganku dengan ketundukan, kepatuhan, dan tetesan air matamu. Kemudian panggillah aku di kegelapan malam, maka engkau akan mendapatkan-Ku sangat dekat dan aku akan menjawabmu.”
al-Quran saat berbicara tentang iblis, berkata :
قالَ ما مَنَعَكَ أَلاَّ تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ قالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَني مِنْ نارٍ وَ خَلَقْتَهُ مِنْ طينٍ قالَ فَاهْبِطْ مِنْها فَما يَكُونُ لَكَ أَنْ تَتَكَبَّرَ فيها فَاخْرُجْ إِنَّكَ مِنَ الصَّاغِرينَ
“Allah berfirman, “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?” Iblis menjawab, “Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api, sedang dia Engkau ciptakan dari tanah. Allah berfirman, “Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya. Maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina.” (QS. Al-A’raf, [7] : 12-13)
Dinukil dari buku taubat dalam naungan kasih sayang, karya Ayatullah Husein Ansariyan.